Kasus Mayat di Gunung Cikuray, Korban Dibunuh Setelah Dituduh Curi Sayuran
Murianews
Rabu, 27 Oktober 2021 16:19:46
MURIANEWS, Garut – Kasus
mayat di Gunung Cikuray, Garut mengungkap fakta yang bikin geleng-geleng. Selain dikubur hidup-hidup, korban sebelumnya dituduh curi sayuran.
Itu terungkap dalam pemeriksaan para pelaku dan saksi. Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan korban diketahui pernah melakukan aksi pencurian beberapa waktu sebelum kejadian itu berlangsung.
“Saat itu kasusnya tidak dilaporkan kepada kami dan selesai dimediasi,” ujar Wirdhanto, dikutip dari Detikcom, Rabu (27/10/2021).
Dijelaskan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/10/2021) di Kampung Sengklek, Kecamatan Cigedug. Sekitar pukul 02.00, warga yang sedang melaksanakan ronda memergoki korban, Maman (50), hendak masuk ke salah satu gudang pertanian.
Baca juga:
Mayat Pria Garut di Cikuray Ternyata Dikubur Hidup-HidupKorban kemudian ditangkap dan diinterogasi warga. Saat itu, belasan orang pelaku melakukan pengeroyokan terhadap Maman. Dia dihantam menggunakan tangan kosong, benda tumpul hingga senjata tajam oleh para pelaku.
Maman kemudian digotong menggunakan karung dan dibawa ke blok Waspada Gunung Cikuray. Kemudian para pelaku mengubur Maman di sana.
Aksi sadis belasan pelaku menghabisi nyawa Maman bukan tanpa alasan. Menurut informasi yang dihimpun, warga murka lantaran di daerah tersebut beberapa kali terjadi aksi pencurian hasil dan alat pertanian.Baca juga:
Polisi Tangkap Pembunuh Maman, Mayat di CikurayMenurut saksi, Maman saat itu mencuri sayuran milik warga. Setelah proses mediasi, Maman kemudian dimaafkan dengan catatan tak mengulangi kelakuannya.Amarah warga kemudian memuncak saat kejadian pada Selasa (12/10) itu. Mereka memergoki Maman hendak masuk ke gudang pertanian warga dan diduga hendak mencuri lagi.Wirdhanto meminta masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan melaporkan aksi kejahatan kepada pihak kepolisian terdekat. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana,” ucap Wirdhanto. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
Detikcom
[caption id="attachment_248981" align="alignleft" width="1280"]
Polisi menggiring para pelaku pembunuhan pria yang dikubur hidup-hidup di Gunung Cikuray. (Detikcom/Hakim Ghani)[/caption]
MURIANEWS, Garut – Kasus
mayat di Gunung Cikuray, Garut mengungkap fakta yang bikin geleng-geleng. Selain dikubur hidup-hidup, korban sebelumnya dituduh curi sayuran.
Itu terungkap dalam pemeriksaan para pelaku dan saksi. Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan korban diketahui pernah melakukan aksi pencurian beberapa waktu sebelum kejadian itu berlangsung.
“Saat itu kasusnya tidak dilaporkan kepada kami dan selesai dimediasi,” ujar Wirdhanto, dikutip dari Detikcom, Rabu (27/10/2021).
Dijelaskan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/10/2021) di Kampung Sengklek, Kecamatan Cigedug. Sekitar pukul 02.00, warga yang sedang melaksanakan ronda memergoki korban, Maman (50), hendak masuk ke salah satu gudang pertanian.
Baca juga:
Mayat Pria Garut di Cikuray Ternyata Dikubur Hidup-Hidup
Korban kemudian ditangkap dan diinterogasi warga. Saat itu, belasan orang pelaku melakukan pengeroyokan terhadap Maman. Dia dihantam menggunakan tangan kosong, benda tumpul hingga senjata tajam oleh para pelaku.
Maman kemudian digotong menggunakan karung dan dibawa ke blok Waspada Gunung Cikuray. Kemudian para pelaku mengubur Maman di sana.
Aksi sadis belasan pelaku menghabisi nyawa Maman bukan tanpa alasan. Menurut informasi yang dihimpun, warga murka lantaran di daerah tersebut beberapa kali terjadi aksi pencurian hasil dan alat pertanian.
Baca juga:
Polisi Tangkap Pembunuh Maman, Mayat di Cikuray
Menurut saksi, Maman saat itu mencuri sayuran milik warga. Setelah proses mediasi, Maman kemudian dimaafkan dengan catatan tak mengulangi kelakuannya.
Amarah warga kemudian memuncak saat kejadian pada Selasa (12/10) itu. Mereka memergoki Maman hendak masuk ke gudang pertanian warga dan diduga hendak mencuri lagi.
Wirdhanto meminta masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan melaporkan aksi kejahatan kepada pihak kepolisian terdekat. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana,” ucap Wirdhanto.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
Detikcom
