Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Surabaya – GP Ansor Jatim minta agar polemik terkait pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas diakhiri. Itu diungkapkan Ketua PW GP Ansor Jatim Syafiq Syauqi.

Seperti diketahui, sebelum Menag Yaqut Cholil Qoumas memberitakan pernyataan tentang Kemenag hadiah untuk NU. Pernyataan itu pun jadi polemik dan jadi pembicaraan publik.

Dalam keterangan tertulisnya, Syafiq menilai polemik itu sudah sepantasnya dihentikan. Syafiq menyebut pernyataan Menag itu disampaikan dalam konteks untuk kalangan internal. Mengingat pernyataan tersebut dilontarkan dalam forum internal NU.

Baca juga: Sebut Kemenag Hadiah Negara untuk NU, Ini Sentilan PBNU untuk Menag

“Inikan untuk motivasi, yakni memotivasi santri dan pesantren untuk bangga. Jadi, publik harap memaknai sesuatu berdasarkan konteksnya,” kata Gus Syafiq melansir laman resmi PWNU Jatim, Kamis (28/10/2021).

Dirinya pun lantas mencontohkan pidato seorang tokoh, sebut saja tokoh tersebut mengunggulkan suku Madura dengan menyebutkan bahwa banyak tokoh Madura yang hebat dan lain sebagainya.

“Nah, inikan tujuannya memotivasi warga Madura yang menjadi peserta pertemuan. Bukan lantas untuk mendiskreditkan kelompok lain,” jelasnya.

Karena inilah, Gus Syafiq berharap isu soal hal ini dihentikan. "Apalagi Gus Menteri (Gus Yaqut) sudah menyampaikan konteks pernyataannya, saya kira tidak perlu dipolitisir ke mana-mana," ungkapnya.

Menurut Gus Syafiq, banyak isu lain yang yang lebih penting dan perlu mendapat perhatian masyarakat luas. Ia meminta publik lebih mewacanakan hal-hal yang produktif, bukan lantas sebaliknya.“Semisal soal kebangkitan ekonomi, UMKM bagaimana bangkit pasca pandemi, atau bagaimana agar kita tidak terjebak lagi pada gelombang kedua Covid-19. Ini saja yang produktif kita wacanakan di publik, jangan mewacanakan yang tidak produktif,” pungkasnya.Sebelumnya, Menag, Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi omongannya yang membikin gaduh belum lama ini. Di mana, Gus Yaqut menyebut Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk Nahdlatul Ulama.Pernyataan itu diungkapkannya saat menjadi salah satu narasumber di Webinar Robithah Ma’ahid Islamiyah dan PBNU dalam rangka Hari Santri. Kegiatan itu ditayangkan secara langsung di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/2021).Menurut Yaqut, pernyataannya itu untuk memotivasi para santri dan pesantren. Dia pun menyayangkan pernyataan tersebut jadi konsumsi publik sehingga menimbulkan polemic di masyarakat.“Itu saya sampaikan di forum internal. Saya tidak tahu kemudian kok digoreng-goreng di publik bagaimana,” katanya usai membuka acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 di The Sunan Hotel, Solo, Senin (25/10/2021). Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler