disabilitas dalam rangka Hari Disabilitas Internasional di Kota Surabaya Ricuh. Padahal, kegiatan itu belum dimulai.
Kegiatan itu diselenggarakan Forum Komunikasi Difabel Indonesia (Forkodi) Kota Surabaya di sebuah rumah makan di Jalan Kaca Piring 11, Surabaya, Sabtu (30/10/2021) siang. Acara itu sendiri dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Achmad Yusep Gunawan.
, kericuhan bermula dari adanya kelompok perkumpulan difabel Surabaya yang datang ke lokasi. Mereka menanyakan perihal tidak ada namanya di proposal permintaan bantuan.
Kelompok itu sendiri diketahui tidak diundang dalam acara pembagian bantuan sembako itu. Merasa dipojokan, pihak panitia dari Forkodi lantas mengacungkan jari dan menunjuk-nunjuk masa yang datang.
“Gausah nunjuk-nunjuk sampean, kami ini disabilitas bukan pengemis, jangan dijadikan alat. Teman-teman wartawan catat, Disabilitas bukan Pengemis,” kata salah satu perwakilan massa yang menggeruduk lokasi pembagian sembako itu.Pertengkaran pun tak terhindarkan. Bahkan, salah satu difabel yang hadir sempat terjatuh karena tak sengaja terdorong. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
[caption id="attachment_249807" align="alignleft" width="1280"]

Pembagian Sembako Disabilitas Surabaya Ricuh. (Dok. Berita Jatim)[/caption]
MURIANEWS, Surabaya – Pembagian sembako disabilitas dalam rangka Hari Disabilitas Internasional di Kota Surabaya Ricuh. Padahal, kegiatan itu belum dimulai.
Kegiatan itu diselenggarakan Forum Komunikasi Difabel Indonesia (Forkodi) Kota Surabaya di sebuah rumah makan di Jalan Kaca Piring 11, Surabaya, Sabtu (30/10/2021) siang. Acara itu sendiri dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Achmad Yusep Gunawan.
Melansir dari
Berita Jatim, kericuhan bermula dari adanya kelompok perkumpulan difabel Surabaya yang datang ke lokasi. Mereka menanyakan perihal tidak ada namanya di proposal permintaan bantuan.
Baca juga:
32 Penyandang Disabilitas di Kudus Dapatkan Pelatihan Keterampilan
Kelompok itu sendiri diketahui tidak diundang dalam acara pembagian bantuan sembako itu. Merasa dipojokan, pihak panitia dari Forkodi lantas mengacungkan jari dan menunjuk-nunjuk masa yang datang.
“Gausah nunjuk-nunjuk sampean, kami ini disabilitas bukan pengemis, jangan dijadikan alat. Teman-teman wartawan catat, Disabilitas bukan Pengemis,” kata salah satu perwakilan massa yang menggeruduk lokasi pembagian sembako itu.
Pertengkaran pun tak terhindarkan. Bahkan, salah satu difabel yang hadir sempat terjatuh karena tak sengaja terdorong.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
Berita Jatim