Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Bantul – Kapolres Bantul AKBP Ihsan berharap kasus DRS (24) pemuda bucin yang jual perabotan dan genting rumah ibunya diselesaikan secara kekeluargaan.

Bahkan, lanjut Ihsan, jika ibunya mencabut laporannya, penanganan kasus itu akan dihentikan.

“Jadi kita proses, tapi kalau hari ini atau besok ibunya mau mencabut laporan kasusnya kita hentikan. Karena ini adalah delik aduan, sekali lagi ini delik aduan,” kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan saat ditemui di Mapolres Bantul, dikutip dari Detikcom, Jumat (26/11/2021).

Upaya penyelesaian secara kekeluargaan itu disebutnya bisa dilakukan. Sebab, Ibu DRS pernah berkonsultasi dengan Polsek Pundong terkait kelakuan anaknya.

Namun, seiring berjalannya waktu kelakuan DRS tidak berubah dan semakin parah. “Ibunya sempat konsultasi ke kami terkait kelakuan anaknya, dan kami tanggapi kalau ini persoalan keluarga mohon diselesaikan baik-baik,” katanya.

“Akhirnya dengan penyampaian seperti itu ibunya memaklumi. Tapi kelakuannya tidak berubah sampai ada 12 perabot dengan taksiran Rp 30 juta. Bahkan mau jual genting juga,” lanjutnya.

Baca juga: Bucin, Pemuda di Bantul Dipolisikan Ibunya

Oleh sebab itu, ibu DRS langsung melaporkan tindakan anaknya ke Polsek Pundong. Terlebih dari pengakuan DRS melakukan hal itu untuk menghidupi pacarnya.

“Karena terus berulang maka ibunya bilang polsek agar anaknya diproses. Si anak (DRS) mengaku butuh uang untuk memenuhi kebutuhan dan tadi itu dia sering memberikan hadiah ke pacarnya,” katanya.

Polisi telah menangkap seorang pemuda, DRS (24) usai dilaporkan ibunya, Paliyam. Warga Kapanewon Pundong dilaporkan karena menjual perabotan dan genting rumah.

Dalam konfrensi pers di Mapolres Bantul, pelaku mengakui perbuatannya. Ia mempreteli perabotan dan genting rumah ibunya kemudian dijual.

Nah, hasil penjualannya itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menuruti keinginan pacarnya. Sebab, penghasilannya sebagai driver ojol pas-pasan.“Jadi saya Gojek. Karena itu, penghasilan tak menentu, kadang orderan ramai kadang nggak, kadang dapat orderan fiktif juga,” kata DRS saat hadirkan polisi saat konfrensi pres di Mapolres Bantul, dikutip dari Detikcom, Jumat (26/11/2021).“Untuk penghasilan sehari saya dapat hanya Rp 50 sampai Rp 100 ribu. Tapi itu hanya bisa buat isi top up driver lagi,” tambahnya.Kelakuan yang bikin kesal ibunya itu dilakukan sejak 14 Oktober lalu. Aksinya berhenti setelah ia ketahuan saat hendak menjual genting rumahnya awal November lalu.“Kalau itu (uang hasil jual perabotan rumah) saya buat makan sehari-hari, sama buat cewek saya. Saya cewek ada satu, rumahnya di Ngawi, Jawa Timur,” ujarnya.Pelaku mengaku kenal pacarnya itu sejak sebulan lalu. Tepatnya saat kekasihnya itu order ojol di sekitar Giwangan, Umbulharjo beberapa waktu lalu.“Kenalnya di pintu masuk SLB Giwangan, dia order ojol. Jadi baru menjalin hubungan satu bulan,” katanya.DRS mengaku selama sebulan berpacaran, dia memenuhi kebutuhan pacarnya. DRS yang lagi dimabuk asmara ini pun rela menjadi budak cinta atau bucin demi kekasihnya.“Sistemnya memberi ya langsung kasih, kadang berupa makanan, kadang tas dan kadang baju. Saya lakukan ya karena cinta,” ujarnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiEditor: Detikcom

Baca Juga

Komentar

Terpopuler