Ini Alasan Ibu Pemuda Bucin Ogah Cabut Laporannya
Murianews
Jumat, 26 November 2021 18:47:56
MURIANEWS, Bantul – Ibu
Pemuda Bucin di Bantul yang ditahan polisi, Paliyem bersikukuh tak mau mencabut laporannya. Bukan karena tega, Paliyem ingin beri pelajaran pada anaknya.
Seperti diketahui, Paliyem melaporkan anak kandungnya sendiri, DRS (24) pada polisi. Sebab, anaknya mempreteli genting rumah dan perabotan rumah tangga untuk dijual.
Hasil penjualannya itu bukan untuk kebutuhan sehari-hari atau membayarkan utang yang dimilikinya. Namun, digunakan untuk memanjakan pacarnya karena kelewat jadi budak cinta atau bucin.
“Tidak akan dicabut,” tegas Paliyem dikutip dari
Detikcom, Jumat (26/11/2021).
Paliyem berharap dari peristiwa itu, anaknya jadi kapok dan tak mengulangi perbuatannya. Selain itu, Paliyem menyebut hal yang dilakukan DRS sudah keterlaluan.
“Ya karena perbuatan anak saya sudah keterlaluan. Tidak tahu sama orang tua, orang tua masih hidup saja tidak ngomong (jual sesuatu), orang tua masih kok perabotan rumah dijual semua,” keluh Paliyem.
Baca juga: Pemuda Bucin Bantul Ditahan, Ini Pengakuannya“Biar untuk pelajaran anakku juga. Kalau nggak gitu, nanti kalau punya orang tua habis, bisa-bisa jual (perabotan) punya tetangga ikut dijual. Nah dari pada dilaporkan tetangga kan mending saya saja yang laporkan,” lanjut Paliyem.
Paliyem menilai, kelakuan anaknya itu berubah drastis sepeninggal ayahnya. Ia mengatakan, dulunya saat ayahnya masiih ada, DRS tak pernah mengambil barang milik orang tuanya untuk dijual.“Semenjak bapaknya waktu dipenjara dan bulan April lalu meninggal dunia. Wong dulu itu kalau ada uang di meja tidak diambil, pasti bilang saya dulu. Lha kok ini seperti itu. Kalau (terpaksa menjual perabotan rumah) untuk ngangsur tidak apa-apa, lha ini malah dikasihkan orang dan itu hasil jerih payah orang tua 28 tahun,” ujar Paliyem.Paliyem mengaku tidak tahu menahu kepada siapa saja DRS menjual belasan perabotan rumahnya. Paliyem hanya mengetahui jenis perabotan rumah yang dijual DRS."Yang jelas yang jual juga sak murah-murahe (sangat murah) harganya. Kalau barang-barangnya itu banyak seperti lemari pintu 3 ada 4 buah. Meja 8, kursi panjang 8, kulkas, magicom. Banyak, semua perabot habis semua, dan 7 daun pintu," ucapnya.Sebelumnya diberitakan, ibu di Bantul, Paliyem melaporkan anaknya DRS ke polisi usai menjual perabotan dan mempreteli genting rumah ketika ditinggal kerja. Anak berinisial DRS (24) itu mengaku keuntungan penjualan perabotan dia gunakan untuk biaya hidup sehari-hari dan membiayai kekasihnya yang asal Ngawi. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
Detikcom
[caption id="attachment_254970" align="alignleft" width="752"]

Kondisi rumah Ibu DRS usai dipreteli genting dan perabotannya. (Tribun Jogja)[/caption]
MURIANEWS, Bantul – Ibu
Pemuda Bucin di Bantul yang ditahan polisi, Paliyem bersikukuh tak mau mencabut laporannya. Bukan karena tega, Paliyem ingin beri pelajaran pada anaknya.
Seperti diketahui, Paliyem melaporkan anak kandungnya sendiri, DRS (24) pada polisi. Sebab, anaknya mempreteli genting rumah dan perabotan rumah tangga untuk dijual.
Hasil penjualannya itu bukan untuk kebutuhan sehari-hari atau membayarkan utang yang dimilikinya. Namun, digunakan untuk memanjakan pacarnya karena kelewat jadi budak cinta atau bucin.
“Tidak akan dicabut,” tegas Paliyem dikutip dari
Detikcom, Jumat (26/11/2021).
Paliyem berharap dari peristiwa itu, anaknya jadi kapok dan tak mengulangi perbuatannya. Selain itu, Paliyem menyebut hal yang dilakukan DRS sudah keterlaluan.
“Ya karena perbuatan anak saya sudah keterlaluan. Tidak tahu sama orang tua, orang tua masih hidup saja tidak ngomong (jual sesuatu), orang tua masih kok perabotan rumah dijual semua,” keluh Paliyem.
Baca juga: Pemuda Bucin Bantul Ditahan, Ini Pengakuannya
“Biar untuk pelajaran anakku juga. Kalau nggak gitu, nanti kalau punya orang tua habis, bisa-bisa jual (perabotan) punya tetangga ikut dijual. Nah dari pada dilaporkan tetangga kan mending saya saja yang laporkan,” lanjut Paliyem.
Paliyem menilai, kelakuan anaknya itu berubah drastis sepeninggal ayahnya. Ia mengatakan, dulunya saat ayahnya masiih ada, DRS tak pernah mengambil barang milik orang tuanya untuk dijual.
“Semenjak bapaknya waktu dipenjara dan bulan April lalu meninggal dunia. Wong dulu itu kalau ada uang di meja tidak diambil, pasti bilang saya dulu. Lha kok ini seperti itu. Kalau (terpaksa menjual perabotan rumah) untuk ngangsur tidak apa-apa, lha ini malah dikasihkan orang dan itu hasil jerih payah orang tua 28 tahun,” ujar Paliyem.
Paliyem mengaku tidak tahu menahu kepada siapa saja DRS menjual belasan perabotan rumahnya. Paliyem hanya mengetahui jenis perabotan rumah yang dijual DRS.
"Yang jelas yang jual juga sak murah-murahe (sangat murah) harganya. Kalau barang-barangnya itu banyak seperti lemari pintu 3 ada 4 buah. Meja 8, kursi panjang 8, kulkas, magicom. Banyak, semua perabot habis semua, dan 7 daun pintu," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, ibu di Bantul, Paliyem melaporkan anaknya DRS ke polisi usai menjual perabotan dan mempreteli genting rumah ketika ditinggal kerja. Anak berinisial DRS (24) itu mengaku keuntungan penjualan perabotan dia gunakan untuk biaya hidup sehari-hari dan membiayai kekasihnya yang asal Ngawi.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
Detikcom