Uang Nasabah BRI Rp 38,4 juta Mendadak Hilang
Murianews
Selasa, 30 November 2021 11:29:42
MURIANEWS, Yogyakarta – Seorang nasabah BRI asal Yogyakarta, Marsen Sinaga mengaku uang tabungan di rekening pribadinya senilai Rp 38,4 juta mendadak hilang. Ia menduga menjadi korban pembobolan data atau
kejahatan skimming.
Peristiwa itu diketahuinya saat ia mencoba melakukan transaksi tarik tunai di sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) pada Kamis (25/11/2021). Saat itu, ia terkejut melihat dana Rp 38,4 juta direkeningnya lenyap dan hanya menyisakan Rp 95 ribu saja.
“Saya mengetahui kehilangan (uang) itu karena mau menarik uang dari ATM, lalu tiba-tiba saldo saya tinggal 95.000,” katanya dikutip dari
Suara.com, Selasa (30/11/2021).
Baca juga: ATM BSI Depan Kampus UMK Kudus Diduga Jadi Sasaran SkimmingMengetahui itu, ia pun segera melapor ke kantor cabang BRI di Prawirotaman, Yogyakarta. Menurut, Marsen ia sempat meminta rekening atas nama Surya Zidan (rekening yang diduga terlibat skimming) untuk dibekukan.
“Petugas CS juga mengaku tidak bisa melakukan itu (pembekuan) tanpa penjelasan yang masuk akal. Dia tetap mengatakan bahwa dia hanya bisa membuat laporan kasus saya untuk disampaikan ke kantor pusat BRI di Jakarta," tulis Marsen.
Pada petugas bank, ia juga menyatatakan bahwa rekeningnya adalah jenis Simpedes yang memiliki batas maksimal transfer dalam satu hari.
Baca juga: Pelaku Skimming ATM di Jateng Terancam 25 Tahun Penjara
Menanggapi itu, pihak PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menerima dan menindaklanjuti aduan nasabah itu. Saat ini, pihaknya masih menginvestigasi atas aduan yang dimaksud tersebut.“Apabila terbukti hal tersebut disebabkan karena tindak kejahatan skimming, BRI bertanggung jawab menyelesaikan hal tersebut,” ujar Pemimpin Cabang BRI Yogyakarta Katamso, Rahmad Budi Sulistia.Ia mengatakan, BRI terus berkomitmen untuk memerangi kejahatan skimming. Atas kasus itu, BRI telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan kepolisian untuk menangkap sindikat kejahatan skimming. Sebab, menurutnya, yang menjadi korban tidak hanya nasabah, namun juga BRI.Dirinya pun menghimbau kepada nasabah, agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM, dan juga menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, nomor OTP transaksi kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.Disamping itu, apabila mendapat notifikasi melalui sms/email atas transaksi yang tidak dilakukan, nasabah agar segera menghubungi Contact BRI 14017/1500017 untuk melakukan disable/pemblokiran kartu ATM."Apabila hendak menggunakan ATM perbankan dimanapun, agar selalu memeriksa kondisi sekitar dan kewajaran dari mesin ATM tersebut. Input PIN anda sembari menutup dengan tangan untuk menjaga kerahasiaan," katanya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
Suara.com
[caption id="attachment_255466" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi ATM BRI (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Yogyakarta – Seorang nasabah BRI asal Yogyakarta, Marsen Sinaga mengaku uang tabungan di rekening pribadinya senilai Rp 38,4 juta mendadak hilang. Ia menduga menjadi korban pembobolan data atau
kejahatan skimming.
Peristiwa itu diketahuinya saat ia mencoba melakukan transaksi tarik tunai di sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) pada Kamis (25/11/2021). Saat itu, ia terkejut melihat dana Rp 38,4 juta direkeningnya lenyap dan hanya menyisakan Rp 95 ribu saja.
“Saya mengetahui kehilangan (uang) itu karena mau menarik uang dari ATM, lalu tiba-tiba saldo saya tinggal 95.000,” katanya dikutip dari
Suara.com, Selasa (30/11/2021).
Baca juga: ATM BSI Depan Kampus UMK Kudus Diduga Jadi Sasaran Skimming
Mengetahui itu, ia pun segera melapor ke kantor cabang BRI di Prawirotaman, Yogyakarta. Menurut, Marsen ia sempat meminta rekening atas nama Surya Zidan (rekening yang diduga terlibat skimming) untuk dibekukan.
“Petugas CS juga mengaku tidak bisa melakukan itu (pembekuan) tanpa penjelasan yang masuk akal. Dia tetap mengatakan bahwa dia hanya bisa membuat laporan kasus saya untuk disampaikan ke kantor pusat BRI di Jakarta," tulis Marsen.
Pada petugas bank, ia juga menyatatakan bahwa rekeningnya adalah jenis Simpedes yang memiliki batas maksimal transfer dalam satu hari.
Baca juga: Pelaku Skimming ATM di Jateng Terancam 25 Tahun Penjara
Menanggapi itu, pihak PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menerima dan menindaklanjuti aduan nasabah itu. Saat ini, pihaknya masih menginvestigasi atas aduan yang dimaksud tersebut.
“Apabila terbukti hal tersebut disebabkan karena tindak kejahatan skimming, BRI bertanggung jawab menyelesaikan hal tersebut,” ujar Pemimpin Cabang BRI Yogyakarta Katamso, Rahmad Budi Sulistia.
Ia mengatakan, BRI terus berkomitmen untuk memerangi kejahatan skimming. Atas kasus itu, BRI telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan kepolisian untuk menangkap sindikat kejahatan skimming. Sebab, menurutnya, yang menjadi korban tidak hanya nasabah, namun juga BRI.
Dirinya pun menghimbau kepada nasabah, agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM, dan juga menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, nomor OTP transaksi kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.
Disamping itu, apabila mendapat notifikasi melalui sms/email atas transaksi yang tidak dilakukan, nasabah agar segera menghubungi Contact BRI 14017/1500017 untuk melakukan disable/pemblokiran kartu ATM.
"Apabila hendak menggunakan ATM perbankan dimanapun, agar selalu memeriksa kondisi sekitar dan kewajaran dari mesin ATM tersebut. Input PIN anda sembari menutup dengan tangan untuk menjaga kerahasiaan," katanya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
Suara.com