Kegiatan Pembaretan Menwa UPNVJ Tak Berizin
Murianews
Rabu, 1 Desember 2021 14:38:14
MURIANEWS, Jakarta – Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (
UPNVJ), Ria Maria Theresa menyebut kegiatan menwa yang menewaskan seorang mahasiswi itu tanpa seizin kampus.
Pihaknya sendiri mengklaim telah menangani kasus yang menewaskan mahasiswi D3 Fisioterapi, Fauziyah Nabilah. UPNVJ telah membentuk tim Komisi Disiplin (Komdis) untuk menangani kasus kematian Lala, sapaan Fauziyah Nabilah.
“Insiden ini sudah ditangani dari awal kejadian oleh tim kami, dengan berkomunikasi langsung kepada pihak keluarga. Kemudian diterbitkan Surat Keputusan (SK) Tim Komisi Disiplin, terkait pelanggaran pengurus, yang melaksanakan kegiatan tanpa izin dari Wakil Rektor III,” ujarnya dikutip dari
CNN Indonesia, Rabu (1/12/2021).
Meskipun begitu, dirinya tidak menjelaskan lebih lanjut hasil dari pembentukan Tim Komdis tersebut, walaupun sudah dua bulan berjalan. Ia hanya mengatakan tim itu saat ini masih bekerja.
“Tim Komdis masih mengumpulkan data-data. Segera setelah selesai, mereka akan merekomendasikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya.
Baca juga: Ikut Pembaretan Menwa, Mahasiswi UPNV Jakarta TewasSementara itu, Aliansi Mahasiswa UPNVJ menuntut pertanggungjawaban secara kelembagaan terhadap pihak kampus dan Menwa terhadap kasus ini. Mereka juga menuntut agar kampus dapat membubarkan Menwa.
Karena dinilai telah lalai dalam melaksanakan kegiatan pembaretan hingga menyebabkan hilangnya salah satu nyawa anggota.
“Meminta pertanggungjawaban kelembagaan kepada rektorat dan menwa. Bubarkan menwa,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Fauziyah Nabilah, meninggal usai mengikuti kegiatan pembaretan, 25 September 2021 lalu.Kegiatan itu dimulai sekitar pukul 09.00 WIBU. Acara bermula dari upacara dan dilanjutkan longmarch sekitar 10-15 kilometer.“Sekitar pukul dua belas siang, Lala (sapaan akrab Fauziyah) terlihat kelelahan. Saat itu Lala berada di baris paling belakang. Lala sudah terlihat kelelahan dan mengalami fisik yang drop,” ujarnya.Dalam perjalanan ke pos kedua, Lala sempat kram kaki dan beristirahat di masjid. Ketika di masjid itulah, Lala kemudian sempat dikira sedang mengalami kerasukan oleh pihak panitia, sebelum akhirnya dibawa menuju RSUD Ciawi.Kendati demikian, ia mengatakan, nyawa Lala pada akhirnya tetap tidak tertolong dan meninggal dunia dalam perjalanan saat sedang menuju rumah sakit tersebut.“Menurut keterangan dokter saat tiba di rumah sakit, almarhum sudah meninggal dunia. Pihak keluarga kemudian ditunjukan secara langsung Elektrokardiogram (EKG) denyut jantung, dan kondisi pernapasan milik Lala,” jelasnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
CNN Indonesia
[caption id="attachment_255797" align="alignleft" width="1280"]

Aliansi Mahasiswa UPN Veteran Jakarta gelar aksi atas meninggalnya mahasiswi dalam kegiatan menwa. (KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (
UPNVJ), Ria Maria Theresa menyebut kegiatan menwa yang menewaskan seorang mahasiswi itu tanpa seizin kampus.
Pihaknya sendiri mengklaim telah menangani kasus yang menewaskan mahasiswi D3 Fisioterapi, Fauziyah Nabilah. UPNVJ telah membentuk tim Komisi Disiplin (Komdis) untuk menangani kasus kematian Lala, sapaan Fauziyah Nabilah.
“Insiden ini sudah ditangani dari awal kejadian oleh tim kami, dengan berkomunikasi langsung kepada pihak keluarga. Kemudian diterbitkan Surat Keputusan (SK) Tim Komisi Disiplin, terkait pelanggaran pengurus, yang melaksanakan kegiatan tanpa izin dari Wakil Rektor III,” ujarnya dikutip dari
CNN Indonesia, Rabu (1/12/2021).
Meskipun begitu, dirinya tidak menjelaskan lebih lanjut hasil dari pembentukan Tim Komdis tersebut, walaupun sudah dua bulan berjalan. Ia hanya mengatakan tim itu saat ini masih bekerja.
“Tim Komdis masih mengumpulkan data-data. Segera setelah selesai, mereka akan merekomendasikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya.
Baca juga: Ikut Pembaretan Menwa, Mahasiswi UPNV Jakarta Tewas
Sementara itu, Aliansi Mahasiswa UPNVJ menuntut pertanggungjawaban secara kelembagaan terhadap pihak kampus dan Menwa terhadap kasus ini. Mereka juga menuntut agar kampus dapat membubarkan Menwa.
Karena dinilai telah lalai dalam melaksanakan kegiatan pembaretan hingga menyebabkan hilangnya salah satu nyawa anggota.
“Meminta pertanggungjawaban kelembagaan kepada rektorat dan menwa. Bubarkan menwa,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Fauziyah Nabilah, meninggal usai mengikuti kegiatan pembaretan, 25 September 2021 lalu.
Kegiatan itu dimulai sekitar pukul 09.00 WIBU. Acara bermula dari upacara dan dilanjutkan longmarch sekitar 10-15 kilometer.
“Sekitar pukul dua belas siang, Lala (sapaan akrab Fauziyah) terlihat kelelahan. Saat itu Lala berada di baris paling belakang. Lala sudah terlihat kelelahan dan mengalami fisik yang drop,” ujarnya.
Dalam perjalanan ke pos kedua, Lala sempat kram kaki dan beristirahat di masjid. Ketika di masjid itulah, Lala kemudian sempat dikira sedang mengalami kerasukan oleh pihak panitia, sebelum akhirnya dibawa menuju RSUD Ciawi.
Kendati demikian, ia mengatakan, nyawa Lala pada akhirnya tetap tidak tertolong dan meninggal dunia dalam perjalanan saat sedang menuju rumah sakit tersebut.
“Menurut keterangan dokter saat tiba di rumah sakit, almarhum sudah meninggal dunia. Pihak keluarga kemudian ditunjukan secara langsung Elektrokardiogram (EKG) denyut jantung, dan kondisi pernapasan milik Lala,” jelasnya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
CNN Indonesia