– Pemkab Lumajang memprioritaskan hunian sementara bagi korban erupsi Semeru di waktu dekat ini. Itu disampaikan Sekda Lumajang Agus Triyono, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya, penanganan hunian sementara sangat penting dilakukan. Sebab, para pengungsi diperkirakan bertahan di pengungsian paling lama sebulan.
“Setelah penanganan seluruh pengungsi, nanti kita lakukan secepatnya penanganan hunian sementara yang penting. Karena perkiraan saya mereka (pengungsi), bertahan di tempat pengungsian paling lama 1 bulan,” kata Agus saat melihat Jembatan Besuk Koboan atau Gladak Perak di Pronojiwo, Lumajang, dikutip dari
.
Sedangkan, Jembatan Gladak Perak di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang terputus secepatnya diperbaiki. Upaya itu nantinya dilakukan Pemerintah Pusat.
Diketahui, jembatan Gladak Perak kondisinya hancur dan putus total. Jembatan baru yang dibangun pada 1998 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII itu rusak total. Badan jembatan ambruk diterjang material vulkanik.“Panjang jembatan itu 192.00 meter, memutus akses wilayah Malang menuju ke Lumajang. Nanti akan dibuatkan Jembatan Bailey, yang penting sekarang fokus pada evakuasi dan hunian sementara dulu,” kata Agus.Untuk pembangunan Jembatan Bailey tergantung pemerintah pusat. Menurutnya, dalam waktu dekat prioritas utama adalah evakuasi dan pembersihan jalan umum serta hunian sementara warga terdampak erupsi gunung Semeru. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
[caption id="attachment_257014" align="alignleft" width="1280"]

Kondisi Jembatan Gladak Perak Lumajang yang hancur diterjang awan panas erupsi Semeru. (KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)[/caption]
MURIANEWS, Lumajang – Pemkab Lumajang memprioritaskan hunian sementara bagi korban erupsi Semeru di waktu dekat ini. Itu disampaikan Sekda Lumajang Agus Triyono, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya, penanganan hunian sementara sangat penting dilakukan. Sebab, para pengungsi diperkirakan bertahan di pengungsian paling lama sebulan.
“Setelah penanganan seluruh pengungsi, nanti kita lakukan secepatnya penanganan hunian sementara yang penting. Karena perkiraan saya mereka (pengungsi), bertahan di tempat pengungsian paling lama 1 bulan,” kata Agus saat melihat Jembatan Besuk Koboan atau Gladak Perak di Pronojiwo, Lumajang, dikutip dari
BeritaJatim.com.
Sedangkan, Jembatan Gladak Perak di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang terputus secepatnya diperbaiki. Upaya itu nantinya dilakukan Pemerintah Pusat.
Baca juga: Penanganan Darurat Terus Dilakukan Pasca Erupsi Semeru
Diketahui, jembatan Gladak Perak kondisinya hancur dan putus total. Jembatan baru yang dibangun pada 1998 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII itu rusak total. Badan jembatan ambruk diterjang material vulkanik.
“Panjang jembatan itu 192.00 meter, memutus akses wilayah Malang menuju ke Lumajang. Nanti akan dibuatkan Jembatan Bailey, yang penting sekarang fokus pada evakuasi dan hunian sementara dulu,” kata Agus.
Untuk pembangunan Jembatan Bailey tergantung pemerintah pusat. Menurutnya, dalam waktu dekat prioritas utama adalah evakuasi dan pembersihan jalan umum serta hunian sementara warga terdampak erupsi gunung Semeru.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
BeritaJatim.com