– Gempa yang mengguncang Nusa Tenggara Timur (NTT) belum berakhir. Berdasarkan data Badan Nasionan Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga pukul 11.40 WIB sudah ada 15 kali gempa susulan yang ada.
Dalam 15 kali gempa susulan tersebut, paling kuat tercatat bermagnitudo M 5,6. Sementara gempa awal yang terjadi pukul 10.20 WIB berkekuatan magnitude 7,4.
"Gempa susulan tercatat hingga pukul 11.40 WIB menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa susulan dengan maksimum M 5,6," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari seperti dikutip
, Selasa (14/12/2021).
Dia mengatakan, berdasarkan data BMKG, gempa tersebut dipicu aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Dia mengatakan analisis mekanisme sumber juga menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau
.
"Parameter lain dengan skala MMI atau Modified Mercally Intensity, BMKG merilis guncangan gempa bumi dirasakan di wilayah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III - IV MMI, sedangkan Tambolaka, Waikabubak dan Waingapu III MMI," ujar Muhari.
Sebelumnya, gempa M 7,4 terjadi di Larantuka pada 10.20 WIB. Gempa berada pada kedalaman 10 km.Pusat gempa berada di laut berjarak 113 km ara barat laut dari Larantuka. Gempa M 7,4 itu berpotensi menimbulkan tsunami. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_56853" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi[/caption]
MURIANEWS, Kupang – Gempa yang mengguncang Nusa Tenggara Timur (NTT) belum berakhir. Berdasarkan data Badan Nasionan Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga pukul 11.40 WIB sudah ada 15 kali gempa susulan yang ada.
Dalam 15 kali gempa susulan tersebut, paling kuat tercatat bermagnitudo M 5,6. Sementara gempa awal yang terjadi pukul 10.20 WIB berkekuatan magnitude 7,4.
"Gempa susulan tercatat hingga pukul 11.40 WIB menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa susulan dengan maksimum M 5,6," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari seperti dikutip
Detik.com, Selasa (14/12/2021).
Baca: NTT Diguncang Gempa 7,4 SR, Berpotensi Tsunami
Dia mengatakan, berdasarkan data BMKG, gempa tersebut dipicu aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Dia mengatakan analisis mekanisme sumber juga menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau
strike slip.
"Parameter lain dengan skala MMI atau Modified Mercally Intensity, BMKG merilis guncangan gempa bumi dirasakan di wilayah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III - IV MMI, sedangkan Tambolaka, Waikabubak dan Waingapu III MMI," ujar Muhari.
Baca: Lumajang Diguncang Gempa Magnitudo 3,3
Sebelumnya, gempa M 7,4 terjadi di Larantuka pada 10.20 WIB. Gempa berada pada kedalaman 10 km.
Pusat gempa berada di laut berjarak 113 km ara barat laut dari Larantuka. Gempa M 7,4 itu berpotensi menimbulkan tsunami.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Detik.com