– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mencabut peringatan tsunami akibat gempa bumi bekekuatan magnitudo (M) 7,4 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Akibatnya, sekitar seribuan warha wilayah Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mencoba berlindung ke gunung , berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing.
"Warga sudah mulai kembali (ke rumah) karena peringatan dini kan sudah dicabut," ungkap Danramil Pasimarannu Kapten Inf Syamsuddin seperti dikutip
, Selasa (14/12/2021).
Syamsuddin mengatakan, warga di wilayah Kecamatan Pasimarannu memang sempat mengungsi ke ketinggian karena panik usai peringatan tsunami dikeluarkan. Tapi kini kondisi sudah kondusif.
"Kita ungsikan warga agar mengantisipasi tsunami karena ada peringatan BMKG. Nah nanti setelah peringatan itu dicabut baru warga perlahan mulai kembali," ungkap Syamsuddin.
Dia mengatakan, sedikitnya ada tiga titik ketinggian yang menjadi lokasi pengungsian oleh warga di Kecamatan Pasimarannu."Tadi ada sekitar 1000-an itu dengan tiga tempat pengungsian itu. Ada tiga tempat berbeda di Kecamatan Pasimarannu ini, salah satunya Puncak Majapahit," imbuh Syamsuddin.Menurut Syamsuddin, tak ada korban jiwa sejauh ini di lokasi. Warga saat mengungsi juga cenderung tenang sebab lokasi yang menjadi tempat pengungsian, yakni Puncak Majapahit merupakan tempat wisata."Kan sambil rekreasi ini, ketinggian ini kebetulan Puncak ini enak kita lihat kejadian di bawah, kelihatan satu kampung," pungkas Syamsuddin. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Detik.com
[caption id="attachment_258424" align="alignleft" width="880"]

Kerusakan akibat gempa M 7,4 NTT di Pulau Jampea, Selayar, Sulsel. (Istimewa/Detik.com)[/caption]
MURIANEWS, Selayar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mencabut peringatan tsunami akibat gempa bumi bekekuatan magnitudo (M) 7,4 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Akibatnya, sekitar seribuan warha wilayah Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mencoba berlindung ke gunung , berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing.
Baca: NTT Diguncang Gempa 7,4 SR, Berpotensi Tsunami
"Warga sudah mulai kembali (ke rumah) karena peringatan dini kan sudah dicabut," ungkap Danramil Pasimarannu Kapten Inf Syamsuddin seperti dikutip
Detik.com, Selasa (14/12/2021).
Syamsuddin mengatakan, warga di wilayah Kecamatan Pasimarannu memang sempat mengungsi ke ketinggian karena panik usai peringatan tsunami dikeluarkan. Tapi kini kondisi sudah kondusif.
"Kita ungsikan warga agar mengantisipasi tsunami karena ada peringatan BMKG. Nah nanti setelah peringatan itu dicabut baru warga perlahan mulai kembali," ungkap Syamsuddin.
Baca: 15 Gempa Susulan Kembali Guncang NTT
Dia mengatakan, sedikitnya ada tiga titik ketinggian yang menjadi lokasi pengungsian oleh warga di Kecamatan Pasimarannu.
"Tadi ada sekitar 1000-an itu dengan tiga tempat pengungsian itu. Ada tiga tempat berbeda di Kecamatan Pasimarannu ini, salah satunya Puncak Majapahit," imbuh Syamsuddin.
Menurut Syamsuddin, tak ada korban jiwa sejauh ini di lokasi. Warga saat mengungsi juga cenderung tenang sebab lokasi yang menjadi tempat pengungsian, yakni Puncak Majapahit merupakan tempat wisata.
"Kan sambil rekreasi ini, ketinggian ini kebetulan Puncak ini enak kita lihat kejadian di bawah, kelihatan satu kampung," pungkas Syamsuddin.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Detik.com