Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Kasus kekerasan pada anak banyak terjadi di sepanjang 2021. Mulai dari jadi korban pemerkosaan, dijadikan tumbal pesugihan, hingga dijual pada hidung belang.

MURIANEWS mencoba merangkum rentetan kasus kekerasan pada anak yang menghebohkan di 2021 ini. Satu di antaranya, belasan santriwati yang diperkosa pengasuh pondoknya di Bandung.

 

[caption id="attachment_253784" align="alignleft" width="1280"]Permendikbud No 30/2021 Dirilis, Kemendikbudristek Kebanjiran Kasus Kekerasan Seksual Ilustrasi kekerasan seksual. (Edi Wahyono/detikcom)[/caption]

Santriwati Diperkosa Pengasuh Pondok Hingga Hamil dan Punya Anak

Peristiwa memilukan ini terungkap dalam sidang di Pengadilan Negeri Kota Bandung, Selasa (7/12/2021). Dalam sidang itu, terungkap jika ironi itu terjadi sejak 2016 hingga 2021.

Sedikitnya ada 14 santriwati yang menjadi predator seksual oleh pelaku, HW (36). Bahkan beberapa di antara korban sudah memiliki anak.

Baca juga: Anak Santriwati Korban Pemerkosaan di Bandung Dijadikan Pelaku Sebagai Alat Cari Duit

Parahnya lagi, anak-anak hasil aksi biadab itu dijadikan alat untuk mencari duit dengan meminta bantuan atau sumbangan ke berbagai pihak. Anak-anak itu diklaim pelaku sebagai anak yatim piatu agar mendapatkan kucuran dana dari berbagai pihak.

Tidak berhenti di sana, pelaku juga mengambil dana dari program Indonesia Pintar milik korban. Saat ini HW telah ditahan di Rutan Bandung untuk menjalani proses hukum yang masih berlangsung.

 

[caption id="attachment_238063" align="alignleft" width="1280"] Seorang bocah perempuan menjani perawan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sunggiminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dengan kondisi mata tercungkil diduga menjadi korban pesugihan oleh orangtuanya. Jumat, (3/9/2021).(KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)[/caption]

Anak Jadi Tumbal Pesugihan di Gowa

Tragedi ini terjadi awal September 2021 lalu. Seorang bocah perempuan yang di Kabupaten Gowa ini dicungkil mata kanannya untuk dijadikan ritual pesugihan. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah kejadian.

Ironinya, para pelaku itu justru orang tuanya sendiri dan kakek-neneknya serta seorang pamannya. Kelima pelaku sendiri langsung ditangkap aparat kepolisian setempat. Korban sendiri menjalani perawatan hingga harus dioperasi di RSUD Syech Yusuf, Sunggumunasa, Kabupaten Gowa.

Baca juga: Tragis, Mata Kanan Bocah di Gowa Dicungkil untuk Ritual Pesugihan

Sebelumnya, korban diselamatkan pamannya yang lain bersama Bhabinkamtibmas Malino. Mereka memergoki peristiwa tersebut dan langsung melarikan bocah perempuan tersebut

“Kami baru pulang dari pemakaman dan duduk di depan rumah korban. Tiba-tiba kami dengar teriakan anak kecil menangis, jadi kami masuk, ternyata matanya sedang dicungkil oleh ibunya dan bapak, kakek, dan neneknya memegang tangan dan kaki korban. Jadi kami langsung ambil ini anak untuk dievakuasi,” kata Bayu, paman korban, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/9/2021) di rumah sakit.

Melansir Tribunnews.com, kondisi korban kini mulai membaik. Namun masih mengalami trauma, sehingga kini ia tidak lagi tinggal di rumahnya.

Sementara, para pelaku yakni ayah, ibu, paman, dan kakeknya telah ditetapkan sebagai tersangka. keempatnya segera menjalani persidangan.

 

[caption id="attachment_137737" align="alignleft" width="715"]Ilustrasi Korban Bullying ilustrasi[/caption]

Bocah disabilitas dianiaya di Sukabumi

Seorang bocah penyandang disabilitas berusia 12 menjadi korban penganiayaannya di Sukabumi. Diduga, penganiayaan itu dilakukan oleh tetangganya.

Korban dianiaya dengan dicabuti kukunya oleh pelaku. Tak hanya itu saja, ia juga disunduti rokok dibibirnya. Peristiwa ini sulit terungkap, karena disabilitas yang disandang korban.

Diketahui, korban merpuakan penyandang disabilitas mental. Korban pun kesulitan dalam berkomunikasi baik dengan keluarga maupun kepolisian.

Baca juga: Bocah Disabilitas Dianiaya, P2TP2A Sukabumi: Pelaku Harus Ditangkap

Dugaan penganiayaan itu diketahui tetangganya, Ica. Ia mengetahui, korban mendadak demam.

“Anak tersebut tinggal bersama kakeknya, kejadian itu ketahuan pada Rabu (1/12) sore kemarin. Dia pulang sudah mengalami luka pada bagian mukanya dan kuku kakinya ada yang nyabutin,” kata Ica dikutip dari Detikcom, Jumat (3/12/2021).
Sedikitnya, ada tujuh jari yang kukunya telah dicabut pelaku. Hingga kini, pelaku masih belum diketahui.Kuku yang dicabut adalah kuku kaki kanan dan kaki kiri. Ada 7 kuku jarinya ada yang nyabutin. Selain itu di bagian muka atas bibirnya bekas sundutan rokok,” tuturnya.Pihak polisi sendiri sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi. Namun pelaku masih belum diketahui.“Kepolisian memang mencurigai seseorang, namun tidak serta merta mengamankan orang itu karena kan harus ada saksi dan lainnya. Bingung juga karena kondisi anaknya diajak ngobrol juga kadang tidak nyambung,” kata Kades tempat tinggal korban, Badrudin. [caption id="attachment_184315" align="alignleft" width="1024"] Ilustrasi[/caption]Anak Jadi Korban Penjualan OrangPeristiwa memilukan ini terjadi di dua tempat, yakni di Kota Bandung dan Jakarta Selatan.Di Bandung, seorang remaja putri berusia 14 tahun menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan banyak orang. Setelah puas melayani nafsu bejatnya, para pelaku ini menjual korban ke hidung belang.Peristiwa ini viral di media sosial, setelah seorang pemilik akun Instagram mengunggah cerita teman kerjanya di Jakarta yang kebetulan merupakan ayah korban.Ayah korban terlihat murung karena tak mendapat kabar dari istri dan anaknya. Ayah korban pun pulang kampung ke Bandung.Baca juga: Pilu, ABG Bandung Diperkosa dan Dijual ke Hidung BelangDi sana, ia justru mendapatkan kabar yang sangat tidak mengenakkan. Anaknya diculik oleh pelaku dan diperkosa ramai-ramai.”Setelah itu korban dijual, korban dipukuli oleh pelaku dan diseret untuk dipaksa melayani nafsu para laki-laki. Selama tujuh hari disekap,” ujar pemilik akun dalam unggahannya.Melansir Detikcom, Dia menjelaskan kondisi korban saat ini mengalami trauma. Bahkan korban kerap berteriak histeris akibat pengalaman pahit yang dirasakan. “Saat ini korban masih stres dan teriak-teriak ketakutan dan terus menangis,” katanya.Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo membenarkan adanya kasus itu. Dia mengatakan polisi sudah turun tangan dan bahkan menangkap beberapa orang pelaku.“Iya sudah kita tahan. Kita lakukan pemeriksaan,” katanya.Dia belum menjelaskan secara rinci terkait kronologi kasus tersebut. Akan tetapi, dia memastikan bila kasus itu sudah ditangani.“Untuk perkara itu sudah dilakukan penanganan, proses sidik kita lakukan,” ujarnya.Sementara di Jakarta Selatan, seorang anak usia kelas 6 SD dijual pacarnya yang berusia enam tahun lebih tua itu lewat Open BO melalui aplikasi MiChat.Kasus ini terungkap usai keluarga korban melapor ke Polsek Makasar, Jakarta Timur. Setelah diselidiki, korban ternyata berada di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.Baca juga: Bocah Kelas 6 SD Dijual Pacar Lewat Open BOPolsek Makasar kemudian berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Selatan. Akhirnya, pelaku RB (19) diringkus polisi di Apartemen Kalibata City.“Di situlah kami menemukan korban bersama pelaku RB sedang berada di kamar RB di Apartemen Kalibata,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan (Jaksel) Ridwan Soplanit dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (30/12).Dalam pemeriksaan terungkap, pelaku sudah tinggal di sana bersama korban yang juga pacarnya selama beberapa hari. Tak hanya tinggal bersama, pelaku juga menjual korban ke hidunug belang melalui aplikasi MiChat. Pelaku tega menjual korban yang juga pacarnya sendiri itu dengan tarif sekitar Rp300 ribu.“Hal inilah yang menjadi kita tindak lanjuti sebagai dia lakukan prostitusi anak atau penjualan anak di bawah umur,” ucap Ridwan. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber: Detik.com, Tribunnews.com, Kompas.com, dan CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar