41.189 Warga Aceh Mengungsi, Banjir Makin Meluas
Murianews
Selasa, 4 Januari 2022 15:56:29
MURIANEWS, Aceh- Sebanyak 41.189 warga yang berada di 15 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terpaksa harus mengungsi. Hal itu lantaran dampak banjir yang semakin meluas di wilayah tersebut. Bahkan hingga saat ini, sudah ada dua warga yang dinyatakan meninggal dunia.
Dilansir dari
CNNIndonesia.com, Plt Kepala BPBD Aceh Utara Murzani mengatakan, banjir tersebut akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Kamis (30/12/2021). Sehingga, air sungai Krueng Peutoe, Sungai Krueng Keureuto, dan Sungai Krueng Pirak meluap dan mengakibatkan jebolnya tanggul sungai. Saat ini ketinggian air bervariasi dari 30 cm hingga 50 cm.
Baca: Ganjar Pantau Daerah Banjir di Semarang, Ini Temuannya"Banjir meluas dan sekarang telah merendam 113 desa di 15 kecamatan. Beberapa sungai meluap, sampai saat ini belum surut, ada juga yang ketinggian airnya bertambah,” katanya, Selasa (4/1/2022).
Sebagaimana data yang dimiliki, 15 kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Tanah Luas, Cot Girek, Lhoksukon, Matangkuli, Samudera, Langkahan, Kuta Makmur, Pirak Timu, Paya Bakong, Syamtalira Aron, Tanah Pasir, Sawang, Banda Baro, dan Kecamatan Geureudong Pase.
Baca: Lewati Malam Tahun Baru, Ganjar Tinjau Banjir di Semarang
Kemudian rincian dari jumlah warga yang mengungsi adalah di Tanah Luas 5.908 pengungsi, Cot Girek 721 pengungsi, Matangkuli 1.676 warga dievakuasi, Samudera 1.498 mengungsi, Langkahan 1.503 dievakuasi, Kuta Makmur 330 warga mengungsi, Paya Bakong 232 mengungsi, Syamtalira Aron 1.165 mengungsi, dan Kecamatan Tanah Pasir 1.091 warga yang mengungsi.Sementara Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga sudah menetapkan daerah tersebut darurat bencana sesuai hasil rapat koordinasi Muspida dan lintas sektor lainnya. Penetapan tersebut dinilai sudah memenuhi kriteria, karena banjir yang melanda wilayah itu sudah mengancam keselamatan jiwa dan juga harta masyarakat.
Baca: Intensitas Hujan Mulai Tinggi, Warga Pati Diminta Waspada Banjir"Ya. Sudah ditetapkan sebagai darurat bencana," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Aceh Utara Hamdani, Selasa (4/1/2022). Penulis : Cholis AnwarEditor : Cholis AnwarSumber :
CNNIndonesia.com
[caption id="attachment_262385" align="alignleft" width="880"]
Banjir rendam pusat Kota Lhoksukon (foto: ajnn.net)[/caption]
MURIANEWS, Aceh- Sebanyak 41.189 warga yang berada di 15 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terpaksa harus mengungsi. Hal itu lantaran dampak banjir yang semakin meluas di wilayah tersebut. Bahkan hingga saat ini, sudah ada dua warga yang dinyatakan meninggal dunia.
Dilansir dari
CNNIndonesia.com, Plt Kepala BPBD Aceh Utara Murzani mengatakan, banjir tersebut akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Kamis (30/12/2021). Sehingga, air sungai Krueng Peutoe, Sungai Krueng Keureuto, dan Sungai Krueng Pirak meluap dan mengakibatkan jebolnya tanggul sungai. Saat ini ketinggian air bervariasi dari 30 cm hingga 50 cm.
Baca: Ganjar Pantau Daerah Banjir di Semarang, Ini Temuannya
"Banjir meluas dan sekarang telah merendam 113 desa di 15 kecamatan. Beberapa sungai meluap, sampai saat ini belum surut, ada juga yang ketinggian airnya bertambah,” katanya, Selasa (4/1/2022).
Sebagaimana data yang dimiliki, 15 kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Tanah Luas, Cot Girek, Lhoksukon, Matangkuli, Samudera, Langkahan, Kuta Makmur, Pirak Timu, Paya Bakong, Syamtalira Aron, Tanah Pasir, Sawang, Banda Baro, dan Kecamatan Geureudong Pase.
Baca: Lewati Malam Tahun Baru, Ganjar Tinjau Banjir di Semarang
Kemudian rincian dari jumlah warga yang mengungsi adalah di Tanah Luas 5.908 pengungsi, Cot Girek 721 pengungsi, Matangkuli 1.676 warga dievakuasi, Samudera 1.498 mengungsi, Langkahan 1.503 dievakuasi, Kuta Makmur 330 warga mengungsi, Paya Bakong 232 mengungsi, Syamtalira Aron 1.165 mengungsi, dan Kecamatan Tanah Pasir 1.091 warga yang mengungsi.
Sementara Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga sudah menetapkan daerah tersebut darurat bencana sesuai hasil rapat koordinasi Muspida dan lintas sektor lainnya. Penetapan tersebut dinilai sudah memenuhi kriteria, karena banjir yang melanda wilayah itu sudah mengancam keselamatan jiwa dan juga harta masyarakat.
Baca: Intensitas Hujan Mulai Tinggi, Warga Pati Diminta Waspada Banjir
"Ya. Sudah ditetapkan sebagai darurat bencana," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Aceh Utara Hamdani, Selasa (4/1/2022).
Penulis : Cholis Anwar
Editor : Cholis Anwar
Sumber :
CNNIndonesia.com
