Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Tasikmalaya- Dua hari setelah disuntik vaksin, pelajar berusia 10 tahun yang merupakan warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya meninggal dunia. Diketahui, pelajar tersebut meninggal pada Senin (17/1/2022) sementara penyuntikan vaksin di sekolah dilakukan pada Sabtu (15/1/2022).

Paman korban, Nanang mengatakan, sebelum penyuntikan vaksin tersebut bocah itu Nampak terlihat baik-baik saja. Kemudian pada Sabtu, dia berangkat ke sekolah untuk mendapatkan suntikan vaksin. Usia pulang sekolah pun, boha itu bermain seperti biasa, tidak ada gejala apapun.

"Nah Sabtu malam dia mulai merasakan demam. Kemudian Minggu malam dibawa ke rumah sakit. Ternyata Senin malam meninggal dunia," kata Nanang dilansir dari Detik.com, Selasa (18/1/2022).

Baca: Pemkot Tegal Gunakan Moderna untuk Vaksin Booster

Dia juga membenarkan bahwa tim medis menduga korban meninggal akibat DBD.
"Ditangani oleh 4 dokter, semua menyatakan meninggal akibat DBD. Memang saya melihat di tangannya ada bintik-bintik merah," kata Nanang.Baca: Vaksinasi Pelajar SMA di Jateng Hampir 100 PersenSementara itu kabar mengenai meninggalnya anak tersebut setelah mendapatkan vaksinasi menyebar di lingkungan masyarakat setempat. Kejadian meninggalnya anak beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi itu menimbulkan banyak pertanyaan.Baca: Vaksinasi Anak dan Lansia di Kota Pekalongan Ditarget Rampung Akhir Januari"Yang membuat heran, di lingkungan kami selama ini belum ada kejadian kasus DBD. Makanya heran mengapa tiba-tiba disebut meninggal akibat DBD," kata Abud, warga setempat.

Baca Juga

Komentar

Terpopuler