Seorang siswa SD di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), meninggal usai disuntik vaksin. Korban meninggal pada Rabu (26/1/2022) kemarin saat berada di rumah sakit.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Deli Serdang, Ade Budi Krista mengatakan, korban diakui mengikuti vaksinasi pada 19 Januari lalu. Namun, berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit yang sudah merawat R saat diperiksakan itu, korban dinyatakan tetanus.
"Berdasarkan hasil surveilans dan investigasi dinkes dapat kami sampaikan bahwa anak atas nama R meninggal dunia karena penyakit tetanus, dan tidak ada hubungannya dengan vaksinasi," ucap Ade dilanair dari
, Kamis (27/1/2022).
Ade mengatakan penyakit yang diderita R ini diketahui dari resume dokter yang sempat merawatnya. Dari gejala yang terlihat, R dinyatakan tetanus.
"Hal ini disimpulkan dari resume medis dan adanya pemeriksaan oleh dokter spesialis anak yang kompeten dan keterangan dari beberapa RS tempat almarhum pernah dirawat," terangnya.
Dia juga mengatakan bahwa gejala yang dialami R jelas karena ada trismus dan opistotonus yang menunjukkan tetanus."Dan tetanus itu masa inkubasinya lebih dari dua minggu. Artinya, secara analisa medis almarhum sudah terpapar bakteri tetani pada saat divaksin. Dan gejala timbul sesudah divaksin," imbuhnya Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_263456" align="alignleft" width="880"]

Pelaksanaan vaksinasi anak di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Deli Serdang- Seorang siswa SD di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), meninggal usai disuntik vaksin. Korban meninggal pada Rabu (26/1/2022) kemarin saat berada di rumah sakit.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Deli Serdang, Ade Budi Krista mengatakan, korban diakui mengikuti vaksinasi pada 19 Januari lalu. Namun, berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit yang sudah merawat R saat diperiksakan itu, korban dinyatakan tetanus.
"Berdasarkan hasil surveilans dan investigasi dinkes dapat kami sampaikan bahwa anak atas nama R meninggal dunia karena penyakit tetanus, dan tidak ada hubungannya dengan vaksinasi," ucap Ade dilanair dari
Detik.com, Kamis (27/1/2022).
Baca:
Lagi, Siswa SD Deli Serdang Meninggal Usai Divaksin
Ade mengatakan penyakit yang diderita R ini diketahui dari resume dokter yang sempat merawatnya. Dari gejala yang terlihat, R dinyatakan tetanus.
"Hal ini disimpulkan dari resume medis dan adanya pemeriksaan oleh dokter spesialis anak yang kompeten dan keterangan dari beberapa RS tempat almarhum pernah dirawat," terangnya.
Baca:
WHO Belum Rekomendasikan Vaksin Anak 12 Tahun ke Bawah
Dia juga mengatakan bahwa gejala yang dialami R jelas karena ada trismus dan opistotonus yang menunjukkan tetanus.
"Dan tetanus itu masa inkubasinya lebih dari dua minggu. Artinya, secara analisa medis almarhum sudah terpapar bakteri tetani pada saat divaksin. Dan gejala timbul sesudah divaksin," imbuhnya
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Detik.com