Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Sinjai- Kisah pilu dialami oleh Asdar (29) dan sitrinya Juliatun (25) warga Dusun Batu Lappa, Kabupaten Sinjai. Mereka terpaksa membopong jenazah bayinya dari Rumah Sakit Umum (RSU) Pancaitana, Kabupaten Bone menuju rumahnya lantaran tidak punya cukup uang untuk menyewa ambulan. Padahal, jarak antara RSU dengan rumah Asdar sejauh 70 kilo meter.

Asdar menceritakan, bayi pertamanya itu sempat dirawat di RSU Pancaitana selama 12 Jam. Karena sudah dinyatakan meninggal, Asdar membawa pulang jenazah bayinya ditemani saudaranya dari RSU Pancaitana Bone ke kediamannya, Minggu (30/1/2022) pukul 21.00 Wita, dan tiba pukul 22.30 Wita.

“Anak saya ini lahir prematur di RSUD Sinjai, namun dirujuk ke RS Datu Pancaitana Kabupaten Bone. Sempat mendapat pertolongan tetapi Allah berkehendak lain, anak saya meninggal dunia,” ungkap Asdar dilansir dari Kompas.com, Rabu (2/2/2022).

Baca: Cerita Pilu Seniman Pati di Masa Pandemi, Jual Barang Rumah Tangga untuk Menyambung Hidup

Asdar mengaku sempat meminta agar ambulan di RS tersebut berkenan untuk mengantarkan jasad bayinya tersebut. Namun, pihak rumah sakit memberikan tarif Rp 600 ribu untuk sampai ke kediaman Asdar.

“Saya dimintai biaya mobil ambulans senilai Rp 600.000, tetapi saya cuma punya uang Rp 500.000. Kata pihak rumah sakit biayanya tidak cukup, terpaksa jasad bayi saya bawa pulang menggunakan motor,” cerita Asdar.

Dia menggambarkan, saat pulang itu, jenazah bayinya dibopong oleh Asdar dan kemudian yang mengendarai motor adalah saudaranya. Butuh waktu 1,5 jam dari rumah sakit hinga rumah Asdar.

Baca: Cerita Pilu Perawat Pasien Covid-19 Diusir dari Kos 
Sementara pihak rumah sakit mengaku tak mengetahui peristiwa itu. Pihak manajemen justru mengatakan, rumah sakit sebetulnya punya fasilitas ambulans gratis. Pihak rumah sakit menduga hal itu diputuskan oleh sopir ambulans yang berjaga saat itu."Ini adalah sebuah kesalahan, seharusnya hal ini tidak terjadi dan hal tidak diketahui oleh pihak manajemen karena waktunya malam hari. Padahal, kami memiliki fasilitas ambulans gratis bagi pasien yang tidak mampu," kata Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Rumah Sakit Umum Pancaitana Fahruddin.Baca: Cerita Warga yang Warungnya Hancur Tertimpa Pohon Besar di Rejenu KudusAtas peristiwa itu, Fahruddin mengaku bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi terkait pelayanan rumah sakit."Kami juga sudah melakukan evaluasi terhadap sopir ambulans dan seluruh pelayanan rumah sakit, agar hal seperti ini tidak terulang," katanya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler