– Nasib nahas menimpa Fadillah Rafi. Pemuda 19 tahun itu diduga terkena peluru nyasar di perut saat pulang kerja di Kramat Jati, Jakarta Timur. Akibat lukanya tersebut ia harus menjalani perawatan di RSCM.
Pengacara korban, Rusdiyanto mengatakan, kejadian tersebut terjadi Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, korban bersama rekannya melintas di Kramat Jati, Jakarta Timur seusai pulang kerja.
Nahas, di tengah perjalanan, ia mendapati tawuran. Korban pun langsung menghindari tawuran tersebut.
"Itu (kejadiannya) korban pulang kerja karena kerjanya malam. Dia pulang terus mampir ke warung kopi bersama temannya. Nah tiba-tiba jalan dia lewati itu katanya terjadi tawuran penduduk wargalah," katanya seperti dikutip
, Kamis (17/2/2022).
Namun, saat tengah mencari tempat aman, Fadillah tiba-tiba ambruk setelah tubuhnya diterjang suatu benda yang diduga peluru. Ia bahkan tak sadarkan diri.
Melihat hal itu, rekan korban langsung membawa ke rumah sakit hingga ke RSCM. Dari diagnosa yang ada, korban mengalami luka tembak di bagian perut.
Rusdiyanto menyebut peluru tersebut yang bersarang di perut itulah yang membuat korban tidak sadarkan diri di lokasi."(Luka) di perut bersarang di usus. Proyektil satu. Korban langsung nggak sadar diri kan kena di daerah vital ya," katanya.Rusdiyanto mengatakan hingga kini tidak mengetahui asal peluru nyasar itu bisa mengarah ke kliennya. Dia pun menegaskan Fadillah tidak terkait peristiwa tawuran yang terjadi di lokasi.
Kasus peluru nyasar itu telah dilaporkan pihak korban ke Polda Metro Jaya pada Jumat (11/2). Laporan itu telah diterima dan teregister dengan nomor LP/B/748/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_99729" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi (freepik)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Nasib nahas menimpa Fadillah Rafi. Pemuda 19 tahun itu diduga terkena peluru nyasar di perut saat pulang kerja di Kramat Jati, Jakarta Timur. Akibat lukanya tersebut ia harus menjalani perawatan di RSCM.
Pengacara korban, Rusdiyanto mengatakan, kejadian tersebut terjadi Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, korban bersama rekannya melintas di Kramat Jati, Jakarta Timur seusai pulang kerja.
Nahas, di tengah perjalanan, ia mendapati tawuran. Korban pun langsung menghindari tawuran tersebut.
Baca: Oknum Polisi Mabuk Terduga Pemilik Peluru Nyasar Diperiksa di Polda Gorontalo
"Itu (kejadiannya) korban pulang kerja karena kerjanya malam. Dia pulang terus mampir ke warung kopi bersama temannya. Nah tiba-tiba jalan dia lewati itu katanya terjadi tawuran penduduk wargalah," katanya seperti dikutip
Detik.com, Kamis (17/2/2022).
Namun, saat tengah mencari tempat aman, Fadillah tiba-tiba ambruk setelah tubuhnya diterjang suatu benda yang diduga peluru. Ia bahkan tak sadarkan diri.
Melihat hal itu, rekan korban langsung membawa ke rumah sakit hingga ke RSCM. Dari diagnosa yang ada, korban mengalami luka tembak di bagian perut.
Baca: Peluru Nyasar Bocah Gorontalo Diduga Berasal Oknum Polisi Mabuk
Rusdiyanto menyebut peluru tersebut yang bersarang di perut itulah yang membuat korban tidak sadarkan diri di lokasi.
"(Luka) di perut bersarang di usus. Proyektil satu. Korban langsung nggak sadar diri kan kena di daerah vital ya," katanya.
Rusdiyanto mengatakan hingga kini tidak mengetahui asal peluru nyasar itu bisa mengarah ke kliennya. Dia pun menegaskan Fadillah tidak terkait peristiwa tawuran yang terjadi di lokasi.
Baca: Bocah Disabilitas Dianiaya, P2TP2A Sukabumi: Pelaku Harus Ditangkap
Kasus peluru nyasar itu telah dilaporkan pihak korban ke Polda Metro Jaya pada Jumat (11/2). Laporan itu telah diterima dan teregister dengan nomor LP/B/748/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Detik.com