Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Sidoarjo memberikan penjelasan terkait munculnya fenomena
yang mengguyur wilayah Surabaya.
Kasi Data dan Informasi Teguh Tri Susanto mengatakan, muncuknya hujan es tersebut dikarenakan adanya awak cumulonimbus (CB). Sehingga, hujan lebat yang masih berupa partikel padat baik es atau hail dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan CB tersebut.
"Hujan es ini berasal dari awan cumulonimbus dengan cakupan luasan 3 hingga 5 kilometer," kata Teguh, dikutip dari
Senin (21/2).
Teguh menambahkan hujan es biasanya terjadi dalam waktu singkat. Yakni mulai 3 hingga 5 menit saja. Selain itu, hujan es ini terjadi karena adanya
atau aliran udara naik dalam awan cumulonimbus yang sangat kuat.
"Ketika uap air dari bagian bagian bawah awan tertarik ke atas melewati lapisan titik beku atau
Selanjutnya, akan terjadi proses pembentukan es dengan ukuran sangat besar. Teguh menyebut ukuran es yang sangat besar akan jatuh ke bagian bawah awan dan akan meluruh."Saat jatuh ke permukaan bumi, butiran es tidak sepenuhnya mencair tetapi masih ada yang berbentuk es," jelasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_273837" align="alignleft" width="880"]

sisa hujan es nampak berserakan di halaman rumah warga (tagkapan layar)[/caption]
MURIANEWS, Surabaya- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Sidoarjo memberikan penjelasan terkait munculnya fenomena
hujan es yang mengguyur wilayah Surabaya.
Kasi Data dan Informasi Teguh Tri Susanto mengatakan, muncuknya hujan es tersebut dikarenakan adanya awak cumulonimbus (CB). Sehingga, hujan lebat yang masih berupa partikel padat baik es atau hail dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan CB tersebut.
"Hujan es ini berasal dari awan cumulonimbus dengan cakupan luasan 3 hingga 5 kilometer," kata Teguh, dikutip dari
detik.com Senin (21/2).
Baca: Hujan Es Segede Buah Kelengkeng Guyur Surabaya
Teguh menambahkan hujan es biasanya terjadi dalam waktu singkat. Yakni mulai 3 hingga 5 menit saja. Selain itu, hujan es ini terjadi karena adanya
updraft atau aliran udara naik dalam awan cumulonimbus yang sangat kuat.
"Ketika uap air dari bagian bagian bawah awan tertarik ke atas melewati lapisan titik beku atau
freezing level, maka terjadi pengembunan secara tiba-tiba," papar Teguh.
Baca: Hujan Es Landa Bekasi, Begini Kata BMKG
Selanjutnya, akan terjadi proses pembentukan es dengan ukuran sangat besar. Teguh menyebut ukuran es yang sangat besar akan jatuh ke bagian bawah awan dan akan meluruh.
"Saat jatuh ke permukaan bumi, butiran es tidak sepenuhnya mencair tetapi masih ada yang berbentuk es," jelasnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Detik.com