Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pasaman Barat- Ratusan pengungsi akibat gempa Magnitudo (M) 6,1 di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), saat ini masih kekurangan tenda. Hal itu lantaran jumah pengsi terus bertambah.

Disamping itu, para pengungsi saat ini juga mengalami gejala demam, mual, sakit kepala, hingga darah tinggi. Hal itu dipicu akibat cuaca buruk hingga kurang tidur. Tenda yang digunakan korban juga lembab lantaran diguyur hujan.

Salah satu pengungsi, Risdawati (54) menyebut tidak bisa tidur semalaman akibat hujan dan berdesak-desakan dengan pengungsi lain.

"Saya tidak bisa langsung duduk di bawah (di lantai) soalnya pinggang saya sakit, sehingga harus meminjam kursi buat duduk selama semalaman," jelasnya, dikutip dari CNNIndoneaia.com, Sabtu (26/2/2022).

BacaUpdate Gempa Pamasan, 8 Korban Meninggal Dunia

Ia juga mengaku mengalami demam dan sakit kepala akibat situasi tersebut. Dari informasi yanh diterimanya, gejala mual juga dirasakan oleh pengungsi lain.

Sementara, salah seorang dokter polisi yang bertugas di area pemukiman, Adek, menyebut sudah melakukan pengecekan darah dan cek tensi kepada sebagian pengungsi. Ia menyebut kebanyakan pengungsi mengalami tekanan darah tinggi akibat faktor semalaman begadang.

BacaUsai Gempa M 6,1 di Pamasan Barat, Gunung Talamau Langsung Keluarkan Asap dan GetaranSelain itu, Adek juga mengatakan sebagian pengungsi juga memiliki riwayat sudah mengonsumsi obat tekanan darah tinggi."Seperti jenis Aboritin, dan sebagainya," katanya.Sementara ang mengalami gejala kebanyakan pada golongan usia lansia dan anak."Untuk sementara penyakitnya itu saja yang baru di screening dari para pengungsi," sebut Adek. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar