. Diduga, mereka menghirup gas hidrogen sulfida (H2S) dari pipa milik PT SMGP.
Kapolres Madina Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq membenarkan kejadian tersebut. Diduga, warga mengalami pingsan lantaran menghirup gas H2S.
"Diduga H2S," kata Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, dikutip dari
, Senin (7/3/2022).
Dia menambahkan, kejadian yang sama juga pernah terjadi pada 2021 lalu. namun, masyaralat tidak mengetahui pasti penyebab pingsan mendadak tersebut. Sehingga salah seorang warga kemudian menemukan ada pipa PT SMGP yang bocor.
Bahkan dari laporan yang diterimanya, setidaknyapada 2021 itu ada lima warga yang menghirup gas hingga meninggal dunia.
Karena itu, pihak kepolisian pun segera untuk melakukan penyelidikan. Sebab, kejadian pingsan mendadak itu juga menghawatirkan masyarakat setempat. Mereka hawatir apabila gas yang diduga H2S tersebut bisa menyebabkan keracunan akut.
Sementara warga yang menghirup gas H2S tersebut, langsung dilarikan ke RSUD Payabungan untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, 18 diantaranya sudah dinyatakan pulang."Sampai saat ini, dari 47, 18 sudah pulang. Yang lainnya masih dirawat," ujarnya.Atika menyebut pihaknya saat ini sedang memastikan keselamatan warga akibat peristiwa ini. Penyebab pasti dari keracunan ini masih ditelusuri."Keselamatan warga merupakan prioritas. Penyebabnya masih menunggu hasil lab dan investigasi," jelasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_188118" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi. (Freepic)[/caption]
MURIANEWS, Mandaliling Natal- Sebanyak 47 warga Mandaliling Natal (madina), Sumatera Utara (Sumut) tiba-tiba
pingsan. Diduga, mereka menghirup gas hidrogen sulfida (H2S) dari pipa milik PT SMGP.
Kapolres Madina Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq membenarkan kejadian tersebut. Diduga, warga mengalami pingsan lantaran menghirup gas H2S.
"Diduga H2S," kata Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, dikutip dari
Detik.com, Senin (7/3/2022).
Dia menambahkan, kejadian yang sama juga pernah terjadi pada 2021 lalu. namun, masyaralat tidak mengetahui pasti penyebab pingsan mendadak tersebut. Sehingga salah seorang warga kemudian menemukan ada pipa PT SMGP yang bocor.
Baca: 30 Penghuni Pesantren di Sukabumi Keracunan, Begini Kronologinya
Bahkan dari laporan yang diterimanya, setidaknyapada 2021 itu ada lima warga yang menghirup gas hingga meninggal dunia.
Karena itu, pihak kepolisian pun segera untuk melakukan penyelidikan. Sebab, kejadian pingsan mendadak itu juga menghawatirkan masyarakat setempat. Mereka hawatir apabila gas yang diduga H2S tersebut bisa menyebabkan keracunan akut.
Hari ini kami laksanakan penyelidikan," ungkap Reza.
Baca: Diduga Keracunan Gas, Lima Pekerja Kapal Tongkang Meninggal di Palka Kapal
Sementara warga yang menghirup gas H2S tersebut, langsung dilarikan ke RSUD Payabungan untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, 18 diantaranya sudah dinyatakan pulang.
"Sampai saat ini, dari 47, 18 sudah pulang. Yang lainnya masih dirawat," ujarnya.
Atika menyebut pihaknya saat ini sedang memastikan keselamatan warga akibat peristiwa ini. Penyebab pasti dari keracunan ini masih ditelusuri.
"Keselamatan warga merupakan prioritas. Penyebabnya masih menunggu hasil lab dan investigasi," jelasnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Detik.com