Merapi Erupsi, Ratusan Warga Sleman Mengungsi
Murianews
Kamis, 10 Maret 2022 09:56:02
MURIANEWS, Sleman- Aktivitas
Gunung Merapi kembali mengeluarkan erupsi. Hal ini menyebabkan 193 warga Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungsi. Mereka mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo yang lokasinya lebih jauh dari luncuran awan panas.
Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo Rambat Wahyudi mengatakan, warga mulai mengungsi secara mandiri ke balai desa pukul 23.30 WIB.
"Total 193 warga, termasuk lansia, balita, dan ibu-ibu," kata Rambat, Kamis (10/3/2022).
Baca: Merapi Ngamuk, Luncurkan Awan Panas Sejauh 5 KMMenurutnya, sampai detik ini para warga masih memilih tinggal di Balai Desa Glagaharjo yang memang disiapkan sebagai barak pengungsian sejak status Merapi naik ke Siaga (Level III) November 2020 lalu.
Menurutnya, warga baru akan kembali ke kediaman masing-masing saat situasi dirasa mulai kondusif.
Baca: Siaga, Gunung Merapi Muntahkan Lava 60 Kali dalam Sepekan"Menunggu kondusif dan kemungkinan pagi ini kembali ke rumah," terangnya, seperti dikutip dari
CNNIndonesia.com, Kamis (10/3/2022).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat waktu terjadinya awan panas guguran masing-masing adalah pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.
Baca: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran Kemudian APG kembali terjadi dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter pada Kamis (10/3/2022) dini hari. Luncuran itu tercatat pada pukul 00.22 WIB, 01.00 WIB, 01.22 WIB, 01.35 WIB, dan 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik.“BPPTKG menyatakan pada pukul 01.30 aktivitas
Gunungapi Merapi telah melandai. Adapun pascakejadian APG sebelumnya, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
CNNIndonesia.com
[caption id="attachment_235230" align="alignleft" width="880"]

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas belum lama ini. (Instagram/@BPPTKG)[/caption]
MURIANEWS, Sleman- Aktivitas
Gunung Merapi kembali mengeluarkan erupsi. Hal ini menyebabkan 193 warga Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungsi. Mereka mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo yang lokasinya lebih jauh dari luncuran awan panas.
Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo Rambat Wahyudi mengatakan, warga mulai mengungsi secara mandiri ke balai desa pukul 23.30 WIB.
"Total 193 warga, termasuk lansia, balita, dan ibu-ibu," kata Rambat, Kamis (10/3/2022).
Baca: Merapi Ngamuk, Luncurkan Awan Panas Sejauh 5 KM
Menurutnya, sampai detik ini para warga masih memilih tinggal di Balai Desa Glagaharjo yang memang disiapkan sebagai barak pengungsian sejak status Merapi naik ke Siaga (Level III) November 2020 lalu.
Menurutnya, warga baru akan kembali ke kediaman masing-masing saat situasi dirasa mulai kondusif.
Baca: Siaga, Gunung Merapi Muntahkan Lava 60 Kali dalam Sepekan
"Menunggu kondusif dan kemungkinan pagi ini kembali ke rumah," terangnya, seperti dikutip dari
CNNIndonesia.com, Kamis (10/3/2022).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat waktu terjadinya awan panas guguran masing-masing adalah pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.
Baca: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran
Kemudian APG kembali terjadi dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter pada Kamis (10/3/2022) dini hari. Luncuran itu tercatat pada pukul 00.22 WIB, 01.00 WIB, 01.22 WIB, 01.35 WIB, dan 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik.
“BPPTKG menyatakan pada pukul 01.30 aktivitas
Gunungapi Merapi telah melandai. Adapun pascakejadian APG sebelumnya, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
CNNIndonesia.com