Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Gunungkidul - Peristiwa pernikahan yang berbeda dari biasanya berlangsung di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/3/2022).

Di mana, dua pasangan pengantin melangsungkan prosesi pernikahan bareng di dalam Gua Ngingrong, Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.

Tidak hanya lokasi pernikahannya saja yang berbeda dari kebiasaan. Mahar yang diberikan dalam pernikahan itu juga unik.

Baca juga: Aturan Baru Buat yang Mau Menikah, Tiga Bulan Sebelum Pernikahan Wajib Periksa Ini Dulu

Selain seperangkat alat salat, mahar yang diberikan adalah walang atau belalang goreng yang ditempatkan dalam wadah stoples. Walang goreng selama ini dikenal sebagai kuliner khas Gunungkidul.

Lantaran tempat pernikahannya dilangsungkan di dalam sebuah gua, maka butuh perjuangan untuk menuju ke lokasi. Dilansir dari Solopos.com, sebelum pernikahan berlangsung, para mempelai, saksi maupun penghulu harus menuruni tebing puluhan meter untuk sampai sampai di dasar gua.

Di dalam gua itulah, pasangan tersebut mengikrarkan janji suci pernikahan. Selain itu, juga ada atraksi, seperti mempelai pria yang datang menyambut pasangannya dengan wahana flying fox.

Ketua Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais), Ryan Budi Nuryanto, mengatakan prosesi pernikahan bareng di dalam gua itu merupakan yang kali pertama digelar. Prosesi nikah unik sengaja dilakukan dalam rangka menyambut bulan puasa, sekaligus mempromosikan Gua Ngingrong sebagai destinasi wisata alam di Gunungkidul.

“Mungkin ini yang pertama di Indonesia dan Gunungkidul untuk pelaksanaan prosesi pernikahan di dalam gua,” kata Ryan, Selasa siang.

Menurut dia, pemilihan lokasi di Gunungkidul karena memiliki kekayaan alam, budaya, hingga kuliner yang layak diangkat. Selain itu, untuk mahar yang diberikan juga terbilang unik karena mempelai perempuan hanya diberkan seperangkat alat salat dan stoples berisi walang goreng yang merupakan penganan khas Bumi Handayani.“Semua berjalan lancar. Rencana, kami akan menggelar nikah bareng lagi di kawasan pantai,” katanya.Panewu Wonosari, Siswanto, mengaku ikut menjadi saksi dalam pernikahan tersebut. Ia pun mengucapkan selamat kepada kedua mempelai yang melaksanaan pernikahan di dasar Gua Ngingrong.Menurutnya, prosesi pernikahan itu akan menjadi kenangan yang indah dan tak terlupakan bagi pasangan pengantin.“Mudah-mudahan kegiatan juga membantu dalam sarana promosi wisata, khususnya di kawasan Gua Ngingrong,” katanya.Salah satu peserta nikah di Gua Ngingrong, Rumadi,36, mengatakan mengikuti acara ini setelah diberitahu oleh kawannya. Ia lantas mendaftar dan ikut serta dalam acara nikah bareng. “Saya memang ingin menikah sebelum puasa. Jadi, saat ada acara nikah bareng di Gunungkidul, saya ikut,” katanya.  Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler