Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Yogyakarta – Aksi potong plontos dilakukan oleh warga Yogyakarta, yakni Widodo alias Dodok Putra Bangsa. Aksi tersebut dilakukan setelah mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) apartemen Royal Kedhaton.

Aksi potong rambut itu pun dilakukan di depan Kantor Balai Kota Yogyakarta. Dodok yang rambutnya panjang itu, diikat menjadi empat cabang yang kemudian dipotong hingga plontos.

Saat duduk, salah satu kawannya mengikat rambut Dodok menjadi 4 ikatan. Dodok kemudian mencukur rambutnya menjadi pelontos.

Baca: Selain Mantan Wali Kota Yogyakarta, KPK Juga Tangkap Sejumlah ASN

Dodok mengatakan, mencukur rambut merupakan simbol untuk membuka lembaran baru. Karena rambut adalah simbol mahkota yang identik dengan kekuasaan. Sedangkan mahkota di Kota Yogyakarta dimiliki kepala daerah, dalam hal ini adalah mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

"Sebenarnya saya nggak benci dengan mantan wali Kota HS (Haryadi Suyuti) ini. Nggak benci tapi kita dulu mengusir aura negatifnya. Aura negatif yang ada di Balai Kota ini yang kebetulan medianya Haryadi Suyuti," katanya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/6/2022).

Baca: KPK Tahan Para Tersangka Kasus Suap Pengurusan IMB Royal Kedhaton Yogyakarta

Dodok menambahkan, pada saat ada wacana pembangunan apartemen di wilayah malioboro itu, dia bersama dengan kawan-kawannya sempat protes. Seperti pada 2013, di mana seorang seniman mural membuat karya mural yang menyampaikan protesnya tetapi justru disidang oleh Satpol PP.

Lalu pada 2014, dirinya melakukan mandi pasir di depan hotel sebagai bentuk protes kepada kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta yang memberikan izin berlebihan, 106 izin kalau tidak salah atau 104 hotel, yang membuat sumur di warga Miliran kering. Lalu di 2016 ruwat bumi tanah leluhur kutha di sini kita mandikan simbol kantor wali kota dengan kembang 7 rupa dan air dari 7 kampung," ucapnya.Baca: KPK Sebut Ada 9 Orang yang Terjaring OTT di Yogyakarta dan JakartaKemudian pada 2016, dia bersama warga Yogyakarta lainnya membuat aksi bertajuk Bedaya Banyuning Segara. Saat itu dia dan warga Yogyakarta menyampaikan aspirasinya dengan media budaya tari. Saat itu slogan Jogja kangen KPK mulai berkumandang."Terus di 2018 atau 2019 saya ngencingi ini karena menurut mbah saya dulu kencing paling manjur dan terbukti setelah dikencingi, terjadi pandemi 2 tahun akhirnya ketangkap. Artinya kencing rakyat lebih manjur untuk mengungkap aura-aura negatif," ungkap dia.Baca: Haryadi Suyuti Ditetapkan Sebagai Tersangka Pengurusan IMB Apartemen Royal Kedhaton Setelah rambutnya dicukur habis dan terlihat plontos, Dodok bersama dengan teman-temannya pun melemparkan telur tepat pada plakat Balai Kota Yogyakarta. Sebab, haryadi Suyuti baru pertama menjabat sebagai Wali Kota Yogyakarta, tetapi langsung ditangkap KPK."Ini bukan menjadi akhir tapi awal. Kalau apartemen itu ada suap berarti 104 hotel ini harus dilihat betul oleh KPK bagaimana izinnya," tutup dia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler