9 Korban Odong-odong Tertabrak Kereta Dimakamkan Bersamaan
Murianews
Rabu, 27 Juli 2022 12:31:29
MURIANEWS, Serang – Sebanyak 9 korban odong-odong yang tertabrak kereta di Kabupaten Serang, Banten, dimakamkan secara bersamaan pada Selasa (26/7/2022) malam kemarin. Pemakanan dilakukan usai korban dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit.
Kemudian atas persetujuan keluarga, pemakaman 9 korban itu digelar pada malam hari usai tiba dari RSUD dr Drajat Prawiranegara Kota Serang.
”Semua jenazah itu tiba di kampung halaman maka langsung dishalatkan dan dimakamkan,” kata Habib, Ketua RT 10 RW 03 Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Serang, dilansir dari
Antaranews, Rabu (27/7/2022).
Baca: Tragis! Odong-odong Tertabrak Kereta, 9 Orang Tewas Termasuk Anak-anakMenurut Habib, seluruh korban tewas kecelakaan odong-odong itu merupakan warga Kampung Silebu. Mereka adalah Saptiyah (51), Sawiyah (71) , Saptanis (42), Kadilah (38), Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (2), Ismawati ( 8) dan Amanda (2).
Salah satu anggota keluarga korban, Aris mengatakan, dari keterangan keponakannya yang masih dirawat di rumah sakit, saat kejadian odong-odong melaju dari Cilebu menuju Walantaka. Para penumpang saat itu sudah mengingatkan sopir odong-odong untuk tidak kebut-kebutan.
”Ada dua odong-odong, yang satu udah duluan, satu lagi yang ditumpangi ponakan saya mengejar. Odong-odong ngebut dan supir enggak mau berhenti, udah dihimbau oleh penumpang, tapi terus jalan aja,” ungkapnya.
Baca: Dewan Janji Ajukan Raperda Odong-Odong di PatiSementara itu, Dirlantas Polda Banten Kombes Budi Mulyanto menegaskan, kasus itu langsung ditangani Polda Banten.Pihaknya segera mengirimkan tim TAA untuk melakukan olah tempat kejadian lokal (TKP) kereta tabrak odong-odong di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kampung Silebu, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.”Kami langsung ke lokasi, tim TAA Polda Banten langsung melakukan olah TKP dengan menggunakan alat TAA 3D
scanner untuk mengungkap kepastian penyebab terjadinya kecelakaan itu,” katanya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Antaranews
[caption id="attachment_304489" align="alignleft" width="880"]

Polisi mengevakuasi odong-odong yang tertabrak kereta (Kompas.com)[/caption]
MURIANEWS, Serang – Sebanyak 9 korban odong-odong yang tertabrak kereta di Kabupaten Serang, Banten, dimakamkan secara bersamaan pada Selasa (26/7/2022) malam kemarin. Pemakanan dilakukan usai korban dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit.
Kemudian atas persetujuan keluarga, pemakaman 9 korban itu digelar pada malam hari usai tiba dari RSUD dr Drajat Prawiranegara Kota Serang.
”Semua jenazah itu tiba di kampung halaman maka langsung dishalatkan dan dimakamkan,” kata Habib, Ketua RT 10 RW 03 Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Serang, dilansir dari
Antaranews, Rabu (27/7/2022).
Baca: Tragis! Odong-odong Tertabrak Kereta, 9 Orang Tewas Termasuk Anak-anak
Menurut Habib, seluruh korban tewas kecelakaan odong-odong itu merupakan warga Kampung Silebu. Mereka adalah Saptiyah (51), Sawiyah (71) , Saptanis (42), Kadilah (38), Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (2), Ismawati ( 8) dan Amanda (2).
Salah satu anggota keluarga korban, Aris mengatakan, dari keterangan keponakannya yang masih dirawat di rumah sakit, saat kejadian odong-odong melaju dari Cilebu menuju Walantaka. Para penumpang saat itu sudah mengingatkan sopir odong-odong untuk tidak kebut-kebutan.
”Ada dua odong-odong, yang satu udah duluan, satu lagi yang ditumpangi ponakan saya mengejar. Odong-odong ngebut dan supir enggak mau berhenti, udah dihimbau oleh penumpang, tapi terus jalan aja,” ungkapnya.
Baca: Dewan Janji Ajukan Raperda Odong-Odong di Pati
Sementara itu, Dirlantas Polda Banten Kombes Budi Mulyanto menegaskan, kasus itu langsung ditangani Polda Banten.
Pihaknya segera mengirimkan tim TAA untuk melakukan olah tempat kejadian lokal (TKP) kereta tabrak odong-odong di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kampung Silebu, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
”Kami langsung ke lokasi, tim TAA Polda Banten langsung melakukan olah TKP dengan menggunakan alat TAA 3D
scanner untuk mengungkap kepastian penyebab terjadinya kecelakaan itu,” katanya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Antaranews