Menparekraf Dorong Santri di Bondowoso Go Digital Garap Konten Kreatif Islami
Murianews
Selasa, 9 Agustus 2022 22:49:59
MURIANEWS, Bondowoso – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong para santri di Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur, go digital atau memanfaatkan teknologi digital untuk membuat konten-konten kreatif islami.
Hal itu disampaikan Menparekraf saat kegiatan
Santri Digitalpreneur di Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (7/8/2022). Menurutnya, terdapat 5 juta santri dari 28 ribu pesantren di seluruh Indonesia. Tercatat juga jumlah pengguna media sosial Indonesia mencapai 191 juta.
”Dari data tersebut, kita tidak bisa lagi melawan, tapi kita harus merangkulnya termasuk sosial media instagram, facebook, youtube, hingga tiktok. Ambil konten yang mencerdaskan kita, yang bisa membuat kita mengambil pelajaran tentang ukhuwah islamiyah,” ujarnya, dikutip dari laman Kemenparekraf, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Menikmati Keindahan Curug Semawur, Hidden Gems Wisata Alam di Kendal yang AduhaiMenparekraf mengatakan melalui digitalisasi juga diharapkan produk-produk ekonomi kreatif bisa dipromosikan melalui dunia digital.
”Hari ini, rata-rata masyarakat menghabiskan 8 jam 52 menit selama satu hari untuk mengakses internet. Selama hampir 9 jam tersebut, 3,2 jamnya digunakan di media sosial seperti instagram, facebook, youtube, hingga tiktok. Oleh karena itu menjadi suatu keniscayaan bagi kita untuk memanfaatkannya,” ujarnya.
Sandiaga juga menceritakan Fenomena Citayam Fashion Week yang terkenal melalui sosial media. Bonge dan kawan-kawan berhasil memanfaatkan dunia digital sehingga bisa terkenal seperti saat ini.
”Bonge terindikasi sudah memiliki Rp 600 juta di rekening pribadinya dari hasil pemanfaatan kreativitas di media sosial,” ujarnya.
Sandiaga juga memberikan konsep ‘FAST’ yakni Fathonah, Amanah, Sidiq, Tabligh. ”Kalau ada gelombang kita tidak usah melawan, justru kita harus berselancar di atas gelombang tersebut artinya kita harus cerdas. Mau jadi pengusaha sukses kita harus amanah. Kemudian harus jujur, dan dapat dipercaya,” katanya.”Kami di sini mendorong para santri untuk mengikuti program-program yang diberikan seperti 2D animation, 3D Animation, dan Audio Visual Podcast. Kita ingin santri-santri menciptakan konten-konten kreatif dengan program yang ada,” ujarnya.Santri Digitalpreneur kata dia juga bisa membangkitkan ekonomi kreatif. Dia pun mengharapkan agar para santri tersebut kelak bisa membuka lapangan pekerjaan.”Santri-santri ini akan menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja dan juga usaha-usaha di bidang digital melalui konten-konten yang baik dan ekonomi kreatif secara menyeluruh,” kata Sandiaga. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: Kemenparekraf.go.id
[caption id="attachment_307806" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Menparekraf Sandiaga Uno saat kegiatan Santri Digitalpreneur di Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur (kemenparekraf.go.id)[/caption]
MURIANEWS, Bondowoso – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong para santri di Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur, go digital atau memanfaatkan teknologi digital untuk membuat konten-konten kreatif islami.
Hal itu disampaikan Menparekraf saat kegiatan
Santri Digitalpreneur di Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (7/8/2022). Menurutnya, terdapat 5 juta santri dari 28 ribu pesantren di seluruh Indonesia. Tercatat juga jumlah pengguna media sosial Indonesia mencapai 191 juta.
”Dari data tersebut, kita tidak bisa lagi melawan, tapi kita harus merangkulnya termasuk sosial media instagram, facebook, youtube, hingga tiktok. Ambil konten yang mencerdaskan kita, yang bisa membuat kita mengambil pelajaran tentang ukhuwah islamiyah,” ujarnya, dikutip dari laman Kemenparekraf, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Menikmati Keindahan Curug Semawur, Hidden Gems Wisata Alam di Kendal yang Aduhai
Menparekraf mengatakan melalui digitalisasi juga diharapkan produk-produk ekonomi kreatif bisa dipromosikan melalui dunia digital.
”Hari ini, rata-rata masyarakat menghabiskan 8 jam 52 menit selama satu hari untuk mengakses internet. Selama hampir 9 jam tersebut, 3,2 jamnya digunakan di media sosial seperti instagram, facebook, youtube, hingga tiktok. Oleh karena itu menjadi suatu keniscayaan bagi kita untuk memanfaatkannya,” ujarnya.
Sandiaga juga menceritakan Fenomena Citayam Fashion Week yang terkenal melalui sosial media. Bonge dan kawan-kawan berhasil memanfaatkan dunia digital sehingga bisa terkenal seperti saat ini.
”Bonge terindikasi sudah memiliki Rp 600 juta di rekening pribadinya dari hasil pemanfaatan kreativitas di media sosial,” ujarnya.
Sandiaga juga memberikan konsep ‘FAST’ yakni Fathonah, Amanah, Sidiq, Tabligh. ”Kalau ada gelombang kita tidak usah melawan, justru kita harus berselancar di atas gelombang tersebut artinya kita harus cerdas. Mau jadi pengusaha sukses kita harus amanah. Kemudian harus jujur, dan dapat dipercaya,” katanya.
”Kami di sini mendorong para santri untuk mengikuti program-program yang diberikan seperti 2D animation, 3D Animation, dan Audio Visual Podcast. Kita ingin santri-santri menciptakan konten-konten kreatif dengan program yang ada,” ujarnya.
Santri Digitalpreneur kata dia juga bisa membangkitkan ekonomi kreatif. Dia pun mengharapkan agar para santri tersebut kelak bisa membuka lapangan pekerjaan.
”Santri-santri ini akan menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja dan juga usaha-usaha di bidang digital melalui konten-konten yang baik dan ekonomi kreatif secara menyeluruh,” kata Sandiaga.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: Kemenparekraf.go.id