Bantul Diguncang Gempa M 5,2, Tak Berpotensi Tsunami
Murianews
Minggu, 28 Agustus 2022 11:27:56
MURIANEWS, Bantul — Kabupaten Bantul diguncang gempa bermagnitudo 5,2, Minggu (28/8/2022) pagi. Berdasarkan unggahan BMKG, gempa yang terjadi sekitar pukul 03.42 WIB itu berada di laut.
Adapun, koordinat pusat gempa yakni 10.48 LS-109.44 BT atau sekitar 303 km pada kedalaman 10 km Barat Daya Bantul-DIY dan tidak terasa di daratan.
Meski demikian, BMKG menyatakan gempa bumi di Bantul Yogyakarta itu tidak berpotensi tsunami.
Melansir
Solopos.com, Koordinator Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, gempa tersebut merupakan jenis yang dangkal.
Ia pun menjelaskan, gempa tersebut terjadi karena akibat aktivitas deformasi kerak bumi di zona
outer rise Lempeng Indo-Australia dengan mekanisme kombinasi penyesaran pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal).
https://twitter.com/infoBMKG/status/1563630944665235456?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1563630944665235456%7Ctwgr%5Ea0688e4d9cdf6b370dd164579d1c629994071a5b%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Fnasional%2F20220828053229-20-839931%2Fgempa-m-52-di-bantul-tak-berpotensi-tsunami
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi di zona outer rise lempeng Indo-Australia,” ungkapnya.Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme kombinasi penyesaran dengan pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal).Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap), gempabumi ini tidak dirasakan di daratan pulau Jawa, karena episenternya yang jauh dari daratan.Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_213916" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi[/caption]
MURIANEWS, Bantul — Kabupaten Bantul diguncang gempa bermagnitudo 5,2, Minggu (28/8/2022) pagi. Berdasarkan unggahan BMKG, gempa yang terjadi sekitar pukul 03.42 WIB itu berada di laut.
Adapun, koordinat pusat gempa yakni 10.48 LS-109.44 BT atau sekitar 303 km pada kedalaman 10 km Barat Daya Bantul-DIY dan tidak terasa di daratan.
Meski demikian, BMKG menyatakan gempa bumi di Bantul Yogyakarta itu tidak berpotensi tsunami.
Melansir
Solopos.com, Koordinator Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, gempa tersebut merupakan jenis yang dangkal.
Ia pun menjelaskan, gempa tersebut terjadi karena akibat aktivitas deformasi kerak bumi di zona
outer rise Lempeng Indo-Australia dengan mekanisme kombinasi penyesaran pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal).
https://twitter.com/infoBMKG/status/1563630944665235456?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1563630944665235456%7Ctwgr%5Ea0688e4d9cdf6b370dd164579d1c629994071a5b%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Fnasional%2F20220828053229-20-839931%2Fgempa-m-52-di-bantul-tak-berpotensi-tsunami
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi di zona outer rise lempeng Indo-Australia,” ungkapnya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme kombinasi penyesaran dengan pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal).
Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap), gempabumi ini tidak dirasakan di daratan pulau Jawa, karena episenternya yang jauh dari daratan.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com