– Pabrik rokok Apache yang berada di Kota Blitar, Jawa Timur terpaksa harus tutup. Hal ini lantaran selama beberapa tahun terakhir produksi rokok terus mengalami penurunan. Selain itu karena kondisi pasar tembakau yang juga tidak menentu.
(JTI) selaku perusahaan yang membawahi pabrik rokok Apache, Putri Sasongko mengatakan, penutupan Apache itu sudah dilakukan sejak 29 Agustus 2022 lalu.
Menurutnya, perusahaan saat ini juga tengah melakukan optimalisasi. Karena itu, salah satu dampaknya adalah dengan menutup produksi sigaret kretek tangan (SKT) di Kota Blitar ini.
”Memang keadaan sekarang kurang menentu, bisnis tembakau juga turun. Perusahaan kami melakukan optimalisasi dan salah satu keputusannya itu (penutupan pabrik di Kota Blitar),” katanya, dikutip dari
Kamis (1/9/2022).
Dia juga mengakui bahwa penutupan ini juga berdampak terhadap ratusan pekerja yang ada di pabrik rokok Apache Kota Blitar. Sebanyak 890 karyawan terpaksa harus dlakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Namun pihaknya memastikan, para karyawan tetap mendapatkan kompensasi sesuai peraturan pemerintah. Bahkan kompensasi yang diberikan diakui melebihi peraturan pemerintah tersebut. Selain itu, para karyawan juga diberikan bekal pelatihan vokasi bentuknya pelatihan tata boga, tata busana dan servis handphone.”Karyawan terdampak bisa memilih ikut pelatihan vokasi. Pelatihan vokasi itu sebagai bekal ke depan untuk karyawan terdampak,” ujarnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Surya.co.id
[caption id="attachment_187987" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi. (Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Blitar – Pabrik rokok Apache yang berada di Kota Blitar, Jawa Timur terpaksa harus tutup. Hal ini lantaran selama beberapa tahun terakhir produksi rokok terus mengalami penurunan. Selain itu karena kondisi pasar tembakau yang juga tidak menentu.
Perwakilan
Japan Tobacco International (JTI) selaku perusahaan yang membawahi pabrik rokok Apache, Putri Sasongko mengatakan, penutupan Apache itu sudah dilakukan sejak 29 Agustus 2022 lalu.
Menurutnya, perusahaan saat ini juga tengah melakukan optimalisasi. Karena itu, salah satu dampaknya adalah dengan menutup produksi sigaret kretek tangan (SKT) di Kota Blitar ini.
”Memang keadaan sekarang kurang menentu, bisnis tembakau juga turun. Perusahaan kami melakukan optimalisasi dan salah satu keputusannya itu (penutupan pabrik di Kota Blitar),” katanya, dikutip dari
surya.co.id, Kamis (1/9/2022).
Baca: Wagub Jateng Puji PR Sukun Pertahankan Padat Karya
Dia juga mengakui bahwa penutupan ini juga berdampak terhadap ratusan pekerja yang ada di pabrik rokok Apache Kota Blitar. Sebanyak 890 karyawan terpaksa harus dlakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Namun pihaknya memastikan, para karyawan tetap mendapatkan kompensasi sesuai peraturan pemerintah. Bahkan kompensasi yang diberikan diakui melebihi peraturan pemerintah tersebut. Selain itu, para karyawan juga diberikan bekal pelatihan vokasi bentuknya pelatihan tata boga, tata busana dan servis handphone.
”Karyawan terdampak bisa memilih ikut pelatihan vokasi. Pelatihan vokasi itu sebagai bekal ke depan untuk karyawan terdampak,” ujarnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Surya.co.id