Viral Jenazah Tak Diantar Keluarga Hingga ke Makam, Ini Faktanya
Murianews
Kamis, 22 September 2022 12:18:33
MURIANEWS, Kediri – Jenazah di Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) yang diviralkan tidak pernah melayat hingga mayanya tidak ada yang mengantar sampai ke makam, ternyata menyimpan kisah pilu.
Keluarga jenazah tersebut tidak bisa mengantar sampai ke pemakaman lantaran mempunyai keterbelakangan mental. Sehinga, para perangkat membantu keluarga tersebut untuk mengantarkan jenazah sampai ke pemakaman.
Kejadian tersebut berlangsung di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kediri. Kapolsek Semen, Kediri, AKP Siswandi menjelaskan, narasi di dalam video itu tidak benar.
Siswandi memaparkan, jenazah tersebut bernama Partono, warga Desa Kedak. Ia meninggal pada Selasa (20/9/2022) pagi. Partono merupakan warga yang mengalami keterbelakangan mental.
Baca: Seperti Sinetron, Jenazah Ini Tak Diantar ke Makam Oleh KeluargaSelain itu, dua saudara Partono juga mempunyai keterbelakangan mental. Mereka hidup bersama dalam satu rumah.
”Almarhum tinggal bertiga dalam satu rumah dengan kakaknya Partini dan satu saudara lainnya. Ketiga orang ini merupakan orang dengan keterbelakangan mental,” kata Siswandi, dikutip dari detikjatim.com, Kamis (21/9/2022).
Ketiganya hidup dengan bergantung pada bantuan dari pemerintah. Mereka rutin mendapat bantuan.
”Almarhum tersebut juga menerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan DD (Dana Desa), serta rumah juga merupakan bantuan dari pemerintah,” imbuhnya.Siswandi menambahkan, Partono meninggal dunia di usia 50 tahun. Ia meninggal karena sakit.”Yang meninggal atas nama Partono alamat RT 02 RW 01, umur 50 tahun. Meninggal karena sakit tua di dalam rumah,” tambah Siswandi.
Baca: Brigjen Hendra Kurniawan Larang Keluarga Buka Peti Jenazah Brigadir J Siswandi menampik narasi video yang menyebut tak ada yang mengantar jenazah Partono. Ia mengatakan, keluarga dalam rumah awalnya tak mengetahui jika ada keluarganya yang meninggal dunia.”Partini sendiri dengan keterbelakangan mental, jadi tidak mengerti ada kejadian, bahwa adiknya Partono sudah meninggal dunia,” ungkap Siswandi. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detikjatim.com
[caption id="attachment_318921" align="alignleft" width="880"]

Keranda Jenazah tampak dipikul oleh perangkat desa (tangkapan Layar)[/caption]
MURIANEWS, Kediri – Jenazah di Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) yang diviralkan tidak pernah melayat hingga mayanya tidak ada yang mengantar sampai ke makam, ternyata menyimpan kisah pilu.
Keluarga jenazah tersebut tidak bisa mengantar sampai ke pemakaman lantaran mempunyai keterbelakangan mental. Sehinga, para perangkat membantu keluarga tersebut untuk mengantarkan jenazah sampai ke pemakaman.
Kejadian tersebut berlangsung di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kediri. Kapolsek Semen, Kediri, AKP Siswandi menjelaskan, narasi di dalam video itu tidak benar.
Siswandi memaparkan, jenazah tersebut bernama Partono, warga Desa Kedak. Ia meninggal pada Selasa (20/9/2022) pagi. Partono merupakan warga yang mengalami keterbelakangan mental.
Baca: Seperti Sinetron, Jenazah Ini Tak Diantar ke Makam Oleh Keluarga
Selain itu, dua saudara Partono juga mempunyai keterbelakangan mental. Mereka hidup bersama dalam satu rumah.
”Almarhum tinggal bertiga dalam satu rumah dengan kakaknya Partini dan satu saudara lainnya. Ketiga orang ini merupakan orang dengan keterbelakangan mental,” kata Siswandi, dikutip dari detikjatim.com, Kamis (21/9/2022).
Ketiganya hidup dengan bergantung pada bantuan dari pemerintah. Mereka rutin mendapat bantuan.
”Almarhum tersebut juga menerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan DD (Dana Desa), serta rumah juga merupakan bantuan dari pemerintah,” imbuhnya.
Siswandi menambahkan, Partono meninggal dunia di usia 50 tahun. Ia meninggal karena sakit.
”Yang meninggal atas nama Partono alamat RT 02 RW 01, umur 50 tahun. Meninggal karena sakit tua di dalam rumah,” tambah Siswandi.
Baca: Brigjen Hendra Kurniawan Larang Keluarga Buka Peti Jenazah Brigadir J
Siswandi menampik narasi video yang menyebut tak ada yang mengantar jenazah Partono. Ia mengatakan, keluarga dalam rumah awalnya tak mengetahui jika ada keluarganya yang meninggal dunia.
”Partini sendiri dengan keterbelakangan mental, jadi tidak mengerti ada kejadian, bahwa adiknya Partono sudah meninggal dunia,” ungkap Siswandi.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detikjatim.com