Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Gresik – Kemarau panjang yang tengah berlangsung saat ini, membuat 54 desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim) terancam kekeringan. Dari jumlah tersebut, 9 desa diantaranya sudah terdampak kekeringan.

Kepala BPBD Kabupaten Gresik Dermawan mengatakan, dari data yang dimiliki memang ada 54 desa yang berpotensi terjadi kekeringa. Namun, semuanya belum terdampak.

”Sementara yang sudah terdampak dan mengalami kekeringan ada 9 desa di 3 kecamatan,” kata Dermawan, dikuti[ dari detikjatim.com, Jumat (30/9/2022).

Baca: Enam Kecamatan Krisis Air Bersih, Boyolali Tetapkan Siaga Darurat Kekeringan

Karena itu, pihaknya pun saat ini rutin memberikan bantuan air bersih kepada 9 desa yang terdampak. Bahkan sudah puluhan tangki air bersih yang sudah disalurkan.

”Total tangki air yang sudah kita kirim ada 42 tangki. Itu untuk 9 desa dari 3 kecamatan. Yang paling banyak di Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Kita sudah menerjunkan truk tangki untuk melakukan supply air bersih di Desa Petis Benem," tambah Dermawan.

Sementara Kepala Desa Petis Benem, Nur Sahid mengatakan, setiap tahun desanya mengalami kekeringan terutama saat memasuki musim kemarau. Karena kekurangan air bersih, pihaknya mengajukan ke BPBD Gresik.Baca: Tujuh Kecamatan di Boyolali Ini Rawan Kekeringan saat Kemarau, Ini DaftarnyaKurang lebih ada puluhan KK di Dusun Petis, Desa Petis Benem mengantre air bersih. Mereka membawa jerigen, ember hingga bak untuk menampung air. Sebab, saat musim kemarau, sumber air bersih mengering.”Permintaan kami 10 sampai 15 tangki per satu bulan. Hari ini yang datang baru 4. warga masih banyak yang belum kebagian. Harapannya kalau bisa 10 sampai 15 tangki per minggu biar warga bisa menikmati air bersih,” kata Nur Sahid. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detikjatim.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler