Cek Fakta: Kesaksian Penjual Dawet di Pintu 3 Stadion Kanjuruhan yang Viral
Murianews
Rabu, 5 Oktober 2022 12:03:02
MURIANEWS, Malang – Beredar sebuah rekaman suara di media WhatsApp seorang perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan. Dalam rekaman itu, wanita tersebut mengaku menyaksikan langsung tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu.
Bahkan wanita tersebut juga mengaku menolong beberapa orang yang sudah tergeletak di stadion lantaran berdesak-desakan antarsuporter.
Narasi Yang Beredar Dalam kesaksiannya, wanita yang mengaku mempunyai toko di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan itu mengatakan, meninggalnya para suporter di Stadion Kanjuruhan itu bukan karena gas air mata. Melainkan karena saling berdesakan saat mereka hendak keluar.
Bahkan secara terang-terangan, wanita itu menyebut jika kematian ratusan suporter itu adalah ulah dari teman-teman suporter sendiri, bukan dari gas air mata yang ditembakkan oleh petugas kepolisian.
”Gas air matanya sebetulnya enggak terlalu anu (bahaya) kok. Cuman ini uyel-uyelane (desak-desakannya) sama sodok-sodokane (sikut-sikutannya) sama jejeg-jejegan (saling tendang) sesama suporter,” terang perempuan tersebut.
Dia juga mengatakan jika para suporter itu justru memukuli seorang polisi, ketika hendak menolong korban yang berdesakan di pintu gerbang. Bahkan dirinya juga melihat seorang anak kecil dan para perempuan yang menjadi korban keganasan suporter tersebut.
”Pak polisi ini menolong tapi dipukuli...kenapa saya tahu? karena saya selamat di toko saya,” kata dia.
Perempuan itu juga mengatakan jika sebelum pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya di mulai, para suporter itu menenggak minuman keras (Miras). Tidak hanya itu, wanita tersebut juga mengatakan jika suporter mengonsumsi obat-obat terlarang.
”Lha wong suporter sak durunge wes ngombe kabeh (sebelumnya sudah minum miras semua) yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol... yang saya tolong Mas Nawi (suporter) itu ternyata juga pemabuk,” ungkapnya.
Penelusuran Murianews
Penelusuran Murianews Setelah rekaman suara itu viral di media sosial, Tim Cek Fakta Murianews mencoba untuk berselancar di media sosial. Akhirnya menemukan akun TikTok yang mengunggah video deretan ruko yang ada di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan.Seperti akun TikTok @keisya_arema yang merekam secara langsung kondisi dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan. Dalam video itu, tidak ada toko dawet, melainkan toko mebel.”Ini Pintu 3. Bakul (penjual) dawetnya itu di mana? Pintu 3 itu adanya bakul (penjual) mebel. Ini saya ada di Pintu 3, tidak ada yang menjual es dawet, itu enggak ada,” kata akun @keisya_Arema.Kemudian akun lain atas nama @dewiayutarmiasih juga mengunglkapkan jika banyak temannya yang berjualan di ruko samping pintu 3 Stadion kanjuruhan. Namun, tidak ada satupun dari mereka yang menjual dawet.”Teman saya banyak kok yg jualan diruko situ,,tp g jualan dawet,” kata @dewiayutarmiasih.Dengan berbagai keterangan ini, di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan tidak ada penjual dawet.Kemudian terkait suporter yang menenggak miras sebelum masuk ke stadion, Murianews juga berusaha untuk mencari kebenarannya. Terlebih dalam narasi perempuan yang mengaku menjual dawet itu, korban meninggal akibat tragedi Kanjuruhan juga berbau alkohol.Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dr Husnul Muarif belum mendapatkan laporan adanya korban meninggal yang berbau alkohol dalam tragedi kanjuruhan itu.”Informasi seperti itu tidak kami terima,” kata Husnul, dikutip dari
Kompas.com, Rabu (5/10/2022).
KesimpulanDengan adanya temuan ini, maka Tim Cek Fakta Murianews menyimpulkan jika kesaksian perempuan penjual dawet di dekat Pintu 3 Stadion kanjuruhan itu tidak benar. Sebab, tidak ada penjual dawet di dekat pintu 3 stadion Kanjuruhan.Kemudian untuk korban tragedi Kanjuruhan yang berbau miras, juga tidak benar. Hal ini sesuai dengan konfirmasi oleh Kepala Dinkes Malang. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis Anwar
[caption id="attachment_322383" align="alignleft" width="880"]

Pintu 3 Stadion Kanjuruhan hanya ada penjual mebel (Tangkapan layar)[/caption]
MURIANEWS, Malang – Beredar sebuah rekaman suara di media WhatsApp seorang perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan. Dalam rekaman itu, wanita tersebut mengaku menyaksikan langsung tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu.
Bahkan wanita tersebut juga mengaku menolong beberapa orang yang sudah tergeletak di stadion lantaran berdesak-desakan antarsuporter.
Narasi Yang Beredar
Dalam kesaksiannya, wanita yang mengaku mempunyai toko di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan itu mengatakan, meninggalnya para suporter di Stadion Kanjuruhan itu bukan karena gas air mata. Melainkan karena saling berdesakan saat mereka hendak keluar.
Bahkan secara terang-terangan, wanita itu menyebut jika kematian ratusan suporter itu adalah ulah dari teman-teman suporter sendiri, bukan dari gas air mata yang ditembakkan oleh petugas kepolisian.
”Gas air matanya sebetulnya enggak terlalu anu (bahaya) kok. Cuman ini uyel-uyelane (desak-desakannya) sama sodok-sodokane (sikut-sikutannya) sama jejeg-jejegan (saling tendang) sesama suporter,” terang perempuan tersebut.
Dia juga mengatakan jika para suporter itu justru memukuli seorang polisi, ketika hendak menolong korban yang berdesakan di pintu gerbang. Bahkan dirinya juga melihat seorang anak kecil dan para perempuan yang menjadi korban keganasan suporter tersebut.
”Pak polisi ini menolong tapi dipukuli...kenapa saya tahu? karena saya selamat di toko saya,” kata dia.
Perempuan itu juga mengatakan jika sebelum pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya di mulai, para suporter itu menenggak minuman keras (Miras). Tidak hanya itu, wanita tersebut juga mengatakan jika suporter mengonsumsi obat-obat terlarang.
”Lha wong suporter sak durunge wes ngombe kabeh (sebelumnya sudah minum miras semua) yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol... yang saya tolong Mas Nawi (suporter) itu ternyata juga pemabuk,” ungkapnya.
Penelusuran Murianews
Setelah rekaman suara itu viral di media sosial, Tim Cek Fakta Murianews mencoba untuk berselancar di media sosial. Akhirnya menemukan akun TikTok yang mengunggah video deretan ruko yang ada di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
Seperti akun TikTok @keisya_arema yang merekam secara langsung kondisi dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan. Dalam video itu, tidak ada toko dawet, melainkan toko mebel.
”Ini Pintu 3. Bakul (penjual) dawetnya itu di mana? Pintu 3 itu adanya bakul (penjual) mebel. Ini saya ada di Pintu 3, tidak ada yang menjual es dawet, itu enggak ada,” kata akun @keisya_Arema.
Kemudian akun lain atas nama @dewiayutarmiasih juga mengunglkapkan jika banyak temannya yang berjualan di ruko samping pintu 3 Stadion kanjuruhan. Namun, tidak ada satupun dari mereka yang menjual dawet.
”Teman saya banyak kok yg jualan diruko situ,,tp g jualan dawet,” kata @dewiayutarmiasih.
Dengan berbagai keterangan ini, di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan tidak ada penjual dawet.
Kemudian terkait suporter yang menenggak miras sebelum masuk ke stadion, Murianews juga berusaha untuk mencari kebenarannya. Terlebih dalam narasi perempuan yang mengaku menjual dawet itu, korban meninggal akibat tragedi Kanjuruhan juga berbau alkohol.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dr Husnul Muarif belum mendapatkan laporan adanya korban meninggal yang berbau alkohol dalam tragedi kanjuruhan itu.
”Informasi seperti itu tidak kami terima,” kata Husnul, dikutip dari
Kompas.com, Rabu (5/10/2022).
Kesimpulan
Dengan adanya temuan ini, maka Tim Cek Fakta Murianews menyimpulkan jika kesaksian perempuan penjual dawet di dekat Pintu 3 Stadion kanjuruhan itu tidak benar. Sebab, tidak ada penjual dawet di dekat pintu 3 stadion Kanjuruhan.
Kemudian untuk korban tragedi Kanjuruhan yang berbau miras, juga tidak benar. Hal ini sesuai dengan konfirmasi oleh Kepala Dinkes Malang.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar