– Densus 88 Menangkan seorang guru SD berinisial S di Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim) yang merupakan terduga teroris.
Namun, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Sampang, Surati mengaku jika S merupakan wali kelas di SDN Sampang tersebut. Bahkan sejauh ini, menurutnya juga tidak ada gelagat yang aneh dari S.
Surati juga mengaku kaget ketia S dipangkap oleh Densus 88 tersebut.
”Terkejut, kara kalau dilihat dari sosoknya, tidak menunjukkan beliau terlibat teroris,” katanya, dikutip dari
, Senin (17/10/2022).
Menurutnya, S sudah mengajar di SDN Sampang sejak 2017 lalu. Pada saat itu hingga sekarang, dia juga tidak menunjukkan gelagat aneh sedikitpun.
”Sikap dan bicaranya baik. Sepertinya mustahil jika ada kaitannya dengan teroris,” ungkap Surati.
Surati menjelaskan, S sudah tidak masuk untuk mengajar sejak hari Jumat (14/10/2022). Dia pun kemudian menghubungi S melalui telepon selulernya, tetapi tidak ada jawaban. Kemudian, Surati mencoba untuk menghubungi istrinya, namun istrinya mengaku tidak tahu keberadaan S.”Istrinya bilang tidak tahu. Handphone-nya ditinggal di rumahnya,” kata Surati.Sampai hari Minggu, Surati belum tahu jika S ditangkap Densus 88. Namun, Surati baru mengetahui setelah adanya petugas Polsek yang datang ke sekolahan.”Dari Polsek tadi datang ke sekolah dan memberi informasi kalau S lagi dibutuhkan polisi di Jakarta,” kata dia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
[caption id="attachment_239416" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi: Densus 88 saat mengamankan lokasi terkait kasus terorisme beberapa waktu lalu.(Detikcom/Rifkianto Nugroho)[/caption]
MURIANEWS, Sampang – Densus 88 Menangkan seorang guru SD berinisial S di Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim) yang merupakan terduga teroris.
Namun, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Sampang, Surati mengaku jika S merupakan wali kelas di SDN Sampang tersebut. Bahkan sejauh ini, menurutnya juga tidak ada gelagat yang aneh dari S.
Surati juga mengaku kaget ketia S dipangkap oleh Densus 88 tersebut.
”Terkejut, kara kalau dilihat dari sosoknya, tidak menunjukkan beliau terlibat teroris,” katanya, dikutip dari
Kompas.com, Senin (17/10/2022).
Menurutnya, S sudah mengajar di SDN Sampang sejak 2017 lalu. Pada saat itu hingga sekarang, dia juga tidak menunjukkan gelagat aneh sedikitpun.
Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris yang Berprofesi ASN di Sampang Madura
”Sikap dan bicaranya baik. Sepertinya mustahil jika ada kaitannya dengan teroris,” ungkap Surati.
Surati menjelaskan, S sudah tidak masuk untuk mengajar sejak hari Jumat (14/10/2022). Dia pun kemudian menghubungi S melalui telepon selulernya, tetapi tidak ada jawaban. Kemudian, Surati mencoba untuk menghubungi istrinya, namun istrinya mengaku tidak tahu keberadaan S.
”Istrinya bilang tidak tahu. Handphone-nya ditinggal di rumahnya,” kata Surati.
Sampai hari Minggu, Surati belum tahu jika S ditangkap Densus 88. Namun, Surati baru mengetahui setelah adanya petugas Polsek yang datang ke sekolahan.
”Dari Polsek tadi datang ke sekolah dan memberi informasi kalau S lagi dibutuhkan polisi di Jakarta,” kata dia.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com