Di kandang kambing itu, para pengungsi menggelar tikar untuk beristirahat saban hari. Sebab, rumah mereka roboh akibat gempa dengan magnitudo 5,6 tersebut.
Salah seorang pengungsi Muhammad Nuralam mengatakan, ada 70 orang yang mengungsi di kandang kambing.
”Awalnya semua terpusat di posko, tapi korban yang terdampak sangat banyak sekitar 500 orang. Ditambah tenda yang tersedia terbatas. Jadi terpaksa ada yang mengungsi di kandang kambing,” kata Nuralam, dikutip dari
, Jumat (25/11/2022).
Opsi untuk mengungsi di kandang kambing itu lantaran tidak ada lagi tempat untuk mengungsi yang lebih layak. Sekali pun ada sebagian rumah yang bisa ditempati, tetapi mereka masih khawatir akan roboh, lantaran hingga saat ini gempa susulan masih terus terjadi.
”Ya bersahabat saja dengan kondisi, karena mau bagaimana lagi. Rumah rusak, kalaupun ada yang masih bisa dihuni juga berbahaya karena gempa susulan terus terjadi. Jadi bersahabat saja dengan aroma kambing di sini," jelas Nuralam.
Dirinya bersama dengan warga yang lain berharap agar pemerintah bisa segera menambah bantuan dan menyebarkan secara merata ke setiap posko pengungsian, terutama posko yang berada di pelosok yang sulit dijangkau mobil hingga sepeda motor.
”Kami berharap segera ada bantuan, utamanya tenda supaya yang mengungsi bisa lebih layak, tidak lagi di kandang kambing,” harapnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detikjabar.com
Murianews, Cianjur – Sekitar 70 warga Kampung Warungbatu, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), terpaksa harus mengungsi di kandang kambing. Hal ini dilakukan lantaran di tempat pengungsian terpusat, sudah mencukupi lagi.
Di kandang kambing itu, para pengungsi menggelar tikar untuk beristirahat saban hari. Sebab, rumah mereka roboh akibat gempa dengan magnitudo 5,6 tersebut.
Salah seorang pengungsi Muhammad Nuralam mengatakan, ada 70 orang yang mengungsi di kandang kambing.
”Awalnya semua terpusat di posko, tapi korban yang terdampak sangat banyak sekitar 500 orang. Ditambah tenda yang tersedia terbatas. Jadi terpaksa ada yang mengungsi di kandang kambing,” kata Nuralam, dikutip dari
Detikjabar.com, Jumat (25/11/2022).
Baca: Tenda Terbatas, Warga Sulap Kolam Lele Jadi Tempat Pengungsian
Opsi untuk mengungsi di kandang kambing itu lantaran tidak ada lagi tempat untuk mengungsi yang lebih layak. Sekali pun ada sebagian rumah yang bisa ditempati, tetapi mereka masih khawatir akan roboh, lantaran hingga saat ini gempa susulan masih terus terjadi.
”Ya bersahabat saja dengan kondisi, karena mau bagaimana lagi. Rumah rusak, kalaupun ada yang masih bisa dihuni juga berbahaya karena gempa susulan terus terjadi. Jadi bersahabat saja dengan aroma kambing di sini," jelas Nuralam.
Dirinya bersama dengan warga yang lain berharap agar pemerintah bisa segera menambah bantuan dan menyebarkan secara merata ke setiap posko pengungsian, terutama posko yang berada di pelosok yang sulit dijangkau mobil hingga sepeda motor.
Baca: Mensos Risma Fokus Pulihkan Penyintas Gempa Cianjur dari Trauma
”Kami berharap segera ada bantuan, utamanya tenda supaya yang mengungsi bisa lebih layak, tidak lagi di kandang kambing,” harapnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detikjabar.com