Peduli Pengungsi Cianjur, Warga Sarireja Subang Bakal Kirimkan Satu Ton Buah Nanas Segar
Murianews
Kamis, 1 Desember 2022 01:58:30
Dalam waktu dekat, warga Desa Sarireja, Subang, Jawa Barat juga akan menyalurkan bantuan korban gempa bumi Cianjur yang masih ada di pengungsian. Bantuan yang akan dikirimkan beda dengan lainnya karena wujudnya berupa buah nanas segar.
Rencana mengirimkan
bantuan buah nanas itu disampaikan Efrizal Ali, tokoh masyarakat Desa Sarireja, Rabu (30/11/2022). ”Kami warga desa Sarireja hanya punya buah nanas, karena itu kami akan berdonasi dalam wujud buah nanas segar sebanyak satu ton,” kata Efrizal, dalam siaran pers yang diterima Murianews.
Baca juga: PMI Jamin Ketersediaan Air Bersih Bagi Pengungsi Gempa CianjurBukan baru sekarang warga petani nanas yang tergabung dalam Koperasi Nanas Singgalang Sari Maju itu mendonasikan buah nanas segar. Sebelumnya, mereka juga pernah menyumbangkan buah nanas segar melalui BNPB dan RS Cipto Mangunkusumo.
Buah nanas segar, terang Efrizal, adalah sumber pangan nabati yang sehat dan kaya serat sehingga sangat bermanfaat bagi para pengungsi. Apalagi kalau di lokasi pengungsian banyak mengonsumsi makanan instan.
”Nanas segar bisa mengurangi risiko sakit sembelit dan susah BAB,” lanjutnya.
Menurut rencana, bantuan buah nanas segara akan dikirimkan ke lokasi pada Sabtu (3/11/2022). ”Kami akan berangkat pagi-pagi sekali dari Subang agar tiba di Cianjur tidak terlalu siang,” lanjut Efrizal.
Di Cianjur, buah nanas itu akan diserahkan melalui posko lembaga amil zakat Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). ”Kami sudah berkoordinasi dengan direktur utama Lazismu PP Muhammadiyah untuk rencana ini,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Sarireja adalah sebuah desa yang berlokasi di Kabupaten Subang, dan merupakan penghasil nanas terbesar di Provinsi Jawa Barat. Budidaya buah nanas di desa yang berada pada ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut itu telah berjalan lebih dari 20 tahun.
Untuk diketahui, Sarireja adalah sebuah desa yang berlokasi di Kabupaten Subang, dan merupakan penghasil nanas terbesar di Provinsi Jawa Barat. Budidaya buah nanas di desa yang berada pada ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut itu telah berjalan lebih dari 20 tahun.Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT Pupuk Kujang ”Kampung Nanasku” sejak 2019 dikembangkan budidaya varietas nanas unggul yang dikenal dengan nama Simadu.Nanas simadu memiliki dua keunggulan utama. Yakni, ukurannya jumbo dengan berat rata-rata di atas 4 kg per butir dan tingkat kemanisannya mencapai 17 sehingga dijuliki ”Simadu”.Nanas simadu asal Sarireja mengisi kebutuhan buah nanas segar untuk segmen pasar premium melalui modern market. Koperasi juga telah memproduksi makanan olahan berbahan baku nanas, yakni keripik nanas dan wajik nanas yang dipasarkan secara online melalui berbagai marketplace.Adapun limbah produksi seperti kulit nanas diproses kembali menjadi silase untuk pakan ternak seperti kambing dan domba. Sedangkan daun nanas yang sudah tua diolah menjadi serat yang dipintal dan ditenun menjadi kain serat nanas untuk bahan baku tas.Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar nanas, Koperasi Nanas Singgalang Sari Maju terus memperluas lahan tanam, termasuk mengonversi lahan kritis dan tidak produktif menjadi kebun nanas. Tidak berlebihan kalau warga Sarireja menyebut desanya sebagai ”Surga Nanas Simadu”. Penulis: Dani AgusEditor: Dani Agus
Murianews, Subang – Bantuan terhadap musibah gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat masih terus berdatangan dari berbagai pihak. Selain bahan makanan, bantuan yang dikirimkan ada yang beruwujud pakaian, selimut, obat-obatan dan lainnya.
Dalam waktu dekat, warga Desa Sarireja, Subang, Jawa Barat juga akan menyalurkan bantuan korban gempa bumi Cianjur yang masih ada di pengungsian. Bantuan yang akan dikirimkan beda dengan lainnya karena wujudnya berupa buah nanas segar.
Rencana mengirimkan
bantuan buah nanas itu disampaikan Efrizal Ali, tokoh masyarakat Desa Sarireja, Rabu (30/11/2022). ”Kami warga desa Sarireja hanya punya buah nanas, karena itu kami akan berdonasi dalam wujud buah nanas segar sebanyak satu ton,” kata Efrizal, dalam siaran pers yang diterima Murianews.
Baca juga: PMI Jamin Ketersediaan Air Bersih Bagi Pengungsi Gempa Cianjur
Bukan baru sekarang warga petani nanas yang tergabung dalam Koperasi Nanas Singgalang Sari Maju itu mendonasikan buah nanas segar. Sebelumnya, mereka juga pernah menyumbangkan buah nanas segar melalui BNPB dan RS Cipto Mangunkusumo.
Buah nanas segar, terang Efrizal, adalah sumber pangan nabati yang sehat dan kaya serat sehingga sangat bermanfaat bagi para pengungsi. Apalagi kalau di lokasi pengungsian banyak mengonsumsi makanan instan.
”Nanas segar bisa mengurangi risiko sakit sembelit dan susah BAB,” lanjutnya.
Menurut rencana, bantuan buah nanas segara akan dikirimkan ke lokasi pada Sabtu (3/11/2022). ”Kami akan berangkat pagi-pagi sekali dari Subang agar tiba di Cianjur tidak terlalu siang,” lanjut Efrizal.
Di Cianjur, buah nanas itu akan diserahkan melalui posko lembaga amil zakat Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). ”Kami sudah berkoordinasi dengan direktur utama Lazismu PP Muhammadiyah untuk rencana ini,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Sarireja adalah sebuah desa yang berlokasi di Kabupaten Subang, dan merupakan penghasil nanas terbesar di Provinsi Jawa Barat. Budidaya buah nanas di desa yang berada pada ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut itu telah berjalan lebih dari 20 tahun.
Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT Pupuk Kujang ”Kampung Nanasku” sejak 2019 dikembangkan budidaya varietas nanas unggul yang dikenal dengan nama Simadu.
Nanas simadu memiliki dua keunggulan utama. Yakni, ukurannya jumbo dengan berat rata-rata di atas 4 kg per butir dan tingkat kemanisannya mencapai 17 sehingga dijuliki ”Simadu”.
Nanas simadu asal Sarireja mengisi kebutuhan buah nanas segar untuk segmen pasar premium melalui modern market. Koperasi juga telah memproduksi makanan olahan berbahan baku nanas, yakni keripik nanas dan wajik nanas yang dipasarkan secara online melalui berbagai marketplace.
Adapun limbah produksi seperti kulit nanas diproses kembali menjadi silase untuk pakan ternak seperti kambing dan domba. Sedangkan daun nanas yang sudah tua diolah menjadi serat yang dipintal dan ditenun menjadi kain serat nanas untuk bahan baku tas.
Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar nanas, Koperasi Nanas Singgalang Sari Maju terus memperluas lahan tanam, termasuk mengonversi lahan kritis dan tidak produktif menjadi kebun nanas. Tidak berlebihan kalau warga Sarireja menyebut desanya sebagai ”Surga Nanas Simadu”.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus