Rabu, 6 Desember 2023

Study Tour ke Bali, Sejumlah Siswa dari Dua SMP di DIY Alami Kesurupan

Murianews
Selasa, 13 Desember 2022 16:26:31
Foto: Ilustrasi salah satu tempat wisata di Bali (DEZALB dari Pixabay)
Murianews, Sleman – Sejumlah siswa SMP dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikabarkan mengalami kesurupan saat melakukan study tour ke Bali, Senin (12/12/2022).

Siswa yang sempat kesurupan ini berasal dari dua sekolahan di Kabupaten Sleman. Yakni, SMPN 2 Ngemplak dan SMPN 1 Cangkringan.

Melansir dari Solopos.com, Selasa (13/12/2022), Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menjelaskan, awalnya ada sebanyak tujuh orang dari SMPN 2 Ngemplak yang mengalami kesurupan.

Baca juga: Ada Gelombang Tinggi di Pantai Selatan DIY, Wisatawan Diimbau Jangan Mandi di Pantai 

Rombongan ini kemudian bertemu dengan rombongan SMPN 1 Cangkringan. Saat itu jumlah siswa yang mengalami kesurupan bertambah banyak. Dari SMPN 1 Cangkringan tercatat ada sebanyak empat anak yang mengalami kesurupan.

”Terus minta bantuan orang sana. Alhamdulillah sekarang semuanya sudah kondusif. Yang SMPN 1 Cangkringan kondisi perjalanan mau pulang karena memang sudah selesai,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan saat ini siswa yang kesurupan itu sudah tertangani. ”Saya telah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Sleman, dan mendapati konfirmasi bahwa memang benar kejadian tersebut dialami pelajar SMP asal Sleman yakni SMPN 2 Ngemplak dan SMPN 1 Cangkringan,” kata Kustini di Sleman, Selasa (13/12/2022).

Menurut dia, dari hasil koordinasi tersebut diperoleh informasi bahwa kondisi pelajar dari kedua sekolah tersebut saat ini telah kondusif dan baik-baik saja.

”Pelajar dari SMPN 1 Cangkringan sudah dalam perjalanan kembali ke Sleman dan SMPN 2 Ngemplak sudah melanjutkan kegiatan kembali,” jelas dia.

Ia mengatakan terkait dengan kronologi kejadian, masih akan didalami oleh dinas terkait bersama dengan sekolah. Kustini juga meminta untuk para guru maupun pendamping dapat terus menjaga peserta didik yang sedang menjalankan kegiatan di luar sekolah.

”Sebisa mungkin, para guru dan pendamping mengawasi betul aktivitas siswanya saat melakukan wisata ke luar daerah. Dipantau dan jangan sampai ada yang terlewat,” kata dia.

 

 

Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: solopos.com

Komentar