Erupsi Semeru Kembali Terjadi
Zulkifli Fahmi
Senin, 6 Desember 2021 11:56:02
MURIANEWS, Lumajang – Erupsi Semeru kembali terjadi, Senin (6/12/2021). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan erupsi kembali terjadi pada pukul 08.55 WIB.
PVMBG mengatakan erupsi di gunung yang terletak di Lumajang, Jawa Timur tercatat di seismogram amplitudo maksimum 22 mm durasi 480 detik. Jarak luncur awan panas guguran 2,5 kilometer dari pusat guguran mengarah ke Besuk Kobokan
“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Senin, tanggal 6 Desember 2021 pukul 08:55 WIB. Visual letusan tidak teramati,” tulis PVMBG dikutip
MURIANEWS dari
keterangan resminya Senin (6/12/2021).
Baca juga: Semeru Tewaskan 13 Orang dan Puluhan Lainnya Luka-lukaPVMBG juga mencatat terjadi satu kali letusan dengan amplitudo 13 mm dan durasi 80 detik. Gempa tektonik jauh tercatat satu kali juga dengan amplitudo 30 mm S-P : 17 detik, dan durasi 80 detik.
Selain itu, getaran banjir atau lahar hujan terekam satu kali dengan amplitudo 30 mm dengan durasi 9240 detik. PVMBG menyampaikan, sampai saat ini status Gunung Semeru masih level II atau waspada. “Semeru level II,” ucapnya.
Terkait itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat atau pengunjung tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawa puncak Gunung Semeru dan 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan.
Terkait itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat atau pengunjung tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawa puncak Gunung Semeru dan 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Warga Berhamburan"Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” tulis PVMBG dalam keterangan resminya.Sebelumnya, PVMBG juga mencatat Gunung Semeru juga masih erupsi pada Minggu (5/12) pukul 05.03 WIB. Erupsi itu tercatat di seismogram amplitudo maksimum 10 mm durasi 201 detik.Sementara itu, imbas erupsi Gunung Merapi sampai saat ini, 14 orang dinyatakan meninggal, 56 terluka dan 1.300 warga terpaksa harus mengungsi. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_256676" align="alignnone" width="1280"]

Kondisi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. (dok. PVMBG)[/caption]
MURIANEWS, Lumajang – Erupsi Semeru kembali terjadi, Senin (6/12/2021). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan erupsi kembali terjadi pada pukul 08.55 WIB.
PVMBG mengatakan erupsi di gunung yang terletak di Lumajang, Jawa Timur tercatat di seismogram amplitudo maksimum 22 mm durasi 480 detik. Jarak luncur awan panas guguran 2,5 kilometer dari pusat guguran mengarah ke Besuk Kobokan
“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Senin, tanggal 6 Desember 2021 pukul 08:55 WIB. Visual letusan tidak teramati,” tulis PVMBG dikutip
MURIANEWS dari
keterangan resminya Senin (6/12/2021).
Baca juga: Semeru Tewaskan 13 Orang dan Puluhan Lainnya Luka-luka
PVMBG juga mencatat terjadi satu kali letusan dengan amplitudo 13 mm dan durasi 80 detik. Gempa tektonik jauh tercatat satu kali juga dengan amplitudo 30 mm S-P : 17 detik, dan durasi 80 detik.
Selain itu, getaran banjir atau lahar hujan terekam satu kali dengan amplitudo 30 mm dengan durasi 9240 detik. PVMBG menyampaikan, sampai saat ini status Gunung Semeru masih level II atau waspada. “Semeru level II,” ucapnya.
Terkait itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat atau pengunjung tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawa puncak Gunung Semeru dan 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Warga Berhamburan
"Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” tulis PVMBG dalam keterangan resminya.
Sebelumnya, PVMBG juga mencatat Gunung Semeru juga masih erupsi pada Minggu (5/12) pukul 05.03 WIB. Erupsi itu tercatat di seismogram amplitudo maksimum 10 mm durasi 201 detik.
Sementara itu, imbas erupsi Gunung Merapi sampai saat ini, 14 orang dinyatakan meninggal, 56 terluka dan 1.300 warga terpaksa harus mengungsi.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi