MURIANEWS, Jakarta – Tercatat, sebanyak 3.092 bencana terjadi sepanjang 2021. Dari total bencana itu, ada 665 orang meninggal dunia dan 95 orang dilaporkan hilang.
Catatan itu diungkapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam video yang disiarkan di YouTube BNPB, Jumat (31/12/2021).
“Total bencana tahun 2021 sebanyak 3.092. Dampak bencana alam periode 1 Januari- 31 Desember, 665 meninggal dunia, 95 hilang, 14.116 luka luka, 8.426.609 mengungsi,” kata Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan dalam
Kaleidoskop Bencana Indonesia tahun 2021 yang disiarkan di YouTube BNPB, Jumat (31/12/2021).
Berikut ulasan singkat
MURIANEWS yang mengulas deretan bencana sepanjang 2021.
[caption id="attachment_208720" align="alignleft" width="1922"]

Ilustrasi bencana banjir (dok.Murianews)[/caption]
Banjir di KalselBanjir yang terjadi di Kalimantan Selatan membuka rentetan bencana yang terjadi di 2021. Bencana ini terjadi pada 12 hingga 16 Januari 2021.
Dalam bencana itu, setidaknya menyebabkan 35 orang meninggal dunia dan 876 orang luka-luka. Saat bencana terjadi sebanyak 190.191 warga mengungsi ke tempat yang aman.
Tak lama setelah itu, banjir juga terjadi di Manado, Sulawesi Utara. Bencana yang terjadi pada 22 Januari itu menyebabkan enam orang meninggal dunia.
[caption id="attachment_154521" align="alignleft" width="715"]

Ilustrasi longsor. (MuriaNewsCom)[/caption]
31 Jiwa Melayang Terkubur LongsorBeralih ke Februari. Di bulan ini, terdapat tiga bencana longsor yang mematikan. Total ada 31 jiwa meninggal dunia dalam rentetan bencana di Februari 2021.
Di mulai dari bencana longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada 14 Februari 2021. Bencana itu menyebabkan 19 orang meninggal dunia, 20 warga luka-luka dan 156 mengungsi.
Sepuluh hari berselang, bencana longsor terjadi di Parigi, Montong, Sulawesi Selatan. Tepatnya, pada 24 Februari 2021. Bencana itu menyebabkan enam orang meninggal dunia.
Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Desa Sumber Rejo Jepara, Tiga Rumah Warga RusakDi waktu bersama, dengan lokasi berbeda, bencana longsor juga terjadi di Pamekasan Madura. Adapun jumlah korbannya ialah enam orang meninggal dunia.
Lebih dari satu bulan kemudian, tepatnya 26 Maret terjadi bencana banjir bandang terjadi di Sigi Sulawesi Tengah. Bencana itu menyebabkan 899 mengungsi dan 292 rumah rusak.
[caption id="attachment_202362" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi bencana angin kencang. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Siklon Seroja Hempas NTTBadai Siklon Seroja sempat mampir di kepulauan Nusa Tenggara Timur pada April 2021 lalu. Peristiwa itu menyebabkan kengerian dan trauma bagi warga sekitar.
Bagaimana tidak, dilaporkan sebanyak 184 orang meninggal dunia, 47 orang dinyatakan hilang dan 136 luka-luka akibat bencana tersebut.
Baca juga: Bibit Siklon Tropis Terdeteksi, Ini Peringatan BMKG
Di bulan yang sama, gempa bumi mengguncang Jawa Timur 10 April 2021. Bencana ini terjadi di laut, tepatnya 96 km sebelah selatan Kepanjen, Kabupaten Malang dengan kedalaman 80 km.Gempa berkekuatan 6,1 Mw ini terjadi sekitar pukul 14.00. Bencana ini menyebabkan 10 meninggal dunia dan 115 orang luka-lua. Jumlah pengungsi tercatat 2.074 jiwa. [caption id="attachment_252357" align="alignleft" width="1280"]

Kondisi usai banjir bandang di Kota Batu. (DETIKCOM/Muhammad Aminudin)[/caption]
November Rain Penuh DukaTingginya curah hujan dan minimnya daya tamping yang memadahi menyebabkan bencana banjir. Banjir dibuka di Sintang, Kalimantan Barat (21/10/2021).Bencana tersebut diduga disebabkan karena kerusakan alam yang terjadi di sana. Beberapa organisasi peduli alam terus menyorot bencana yang menewaskan 4 orang warga tersebut. Bahkan, bencana ini terjadi lebih dari dua bulan lamanya.Banjir di Kalimantan Barat juga terjadi di Kabupaten Kapuas hulu pada 3 November 2021. Kemudian merambah ke Katingan, Kalimantan Tengah (4/11/2021), Samarinda (13/11/2021), Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (27/11/2021).
Baca juga: Banjir Bandang Hantam Kota BatuBencana banjir dan longsor juga terjadi di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Peristiwa ini menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan lima luka-luka.Batu, Kabupaten Malang juga diterjang banjir bandang badang (4/11/2021). Bencana ini menyebabkan 7 orang meninggal dunia.Selain itu, di bulan November 2021, terjadi cuaca Ekstrem di Tana Toraja. Peristiwa yang terjadi pada 15 November 2021 itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia. [caption id="attachment_256559" align="alignleft" width="1280"]

Gunung Semeru erupsi mengeluarkan guguran awan panas, Sabtu (4/12/2021). (Tangkap layar video viral)[/caption]
Erupsi Gunung SemeruBencana Erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang Jawa Timur menghendakkan Indonesia. Lebih lagi, beredar video amatir yang menggambarkan detik-detik erupsi Gunung Semeru.Dalam video itu menggambarkan peristiwa yang terjadi pada 4 Desember 2021. Saat itu, terlihat beberapa anak mencoba lari menyelamatkan diri. Data terkini, telah ada 54 orang meninggal dunia akibat bencana erupsi Semeru.Peristiwa ini sempat dibumbui kelakuan warga +62 yang menyayat hati para korban. Di mana, beberapa warga dari daerah lain datang ke sana hanya untuk melihat-lihat dan berswafoto ria.
Baca juga: Duh! Pengungsian Erupsi Semeru Jadi Tempat Syuting SinetronMereka seolah tak mempedulikan sekitarnya. Para warga itu mengaku berangkat ke sana dengan rasa penasaran dari dampak bencana tersebut.Tak berhenti disitu. Sebuah rumah produksi sinetron juga melakukan syuting di dekat lokasi pengungsian warga. Bahkan dalam pengambilan gambar terdapat adegan yang tidak pantas.Meski beberapa warga tampak terhibur dengan syuting sinetron tersebut. Namun, sebagian lainnya mengecam kelakuan rumah produksi itu.Apalagi, ternyata rumah produksi itu belum mendapatkan izin dari pihak-pihak terkait. BNPB pun menegaskan kegiatan itu tak berizin dan episode di pengungsian erupsi Semeru itu pun diminta untuk tidak ditayangkan. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_138238" align="alignleft" width="715"]

Ilustrasi: Tim dari BPBD Grobogan sedang mengusung perahu karet untuk membantu penanganan bencana banjir di Brebes, Sabtu (24/2/2018). (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Tercatat, sebanyak 3.092 bencana terjadi sepanjang 2021. Dari total bencana itu, ada 665 orang meninggal dunia dan 95 orang dilaporkan hilang.
Catatan itu diungkapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam video yang disiarkan di YouTube BNPB, Jumat (31/12/2021).
“Total bencana tahun 2021 sebanyak 3.092. Dampak bencana alam periode 1 Januari- 31 Desember, 665 meninggal dunia, 95 hilang, 14.116 luka luka, 8.426.609 mengungsi,” kata Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan dalam
Kaleidoskop Bencana Indonesia tahun 2021 yang disiarkan di YouTube BNPB, Jumat (31/12/2021).
Berikut ulasan singkat
MURIANEWS yang mengulas deretan bencana sepanjang 2021.
[caption id="attachment_208720" align="alignleft" width="1922"]

Ilustrasi bencana banjir (dok.Murianews)[/caption]
Banjir di Kalsel
Banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan membuka rentetan bencana yang terjadi di 2021. Bencana ini terjadi pada 12 hingga 16 Januari 2021.
Dalam bencana itu, setidaknya menyebabkan 35 orang meninggal dunia dan 876 orang luka-luka. Saat bencana terjadi sebanyak 190.191 warga mengungsi ke tempat yang aman.
Tak lama setelah itu, banjir juga terjadi di Manado, Sulawesi Utara. Bencana yang terjadi pada 22 Januari itu menyebabkan enam orang meninggal dunia.
[caption id="attachment_154521" align="alignleft" width="715"]

Ilustrasi longsor. (MuriaNewsCom)[/caption]
31 Jiwa Melayang Terkubur Longsor
Beralih ke Februari. Di bulan ini, terdapat tiga bencana longsor yang mematikan. Total ada 31 jiwa meninggal dunia dalam rentetan bencana di Februari 2021.
Di mulai dari bencana longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada 14 Februari 2021. Bencana itu menyebabkan 19 orang meninggal dunia, 20 warga luka-luka dan 156 mengungsi.
Sepuluh hari berselang, bencana longsor terjadi di Parigi, Montong, Sulawesi Selatan. Tepatnya, pada 24 Februari 2021. Bencana itu menyebabkan enam orang meninggal dunia.
Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Desa Sumber Rejo Jepara, Tiga Rumah Warga Rusak
Di waktu bersama, dengan lokasi berbeda, bencana longsor juga terjadi di Pamekasan Madura. Adapun jumlah korbannya ialah enam orang meninggal dunia.
Lebih dari satu bulan kemudian, tepatnya 26 Maret terjadi bencana banjir bandang terjadi di Sigi Sulawesi Tengah. Bencana itu menyebabkan 899 mengungsi dan 292 rumah rusak.
[caption id="attachment_202362" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi bencana angin kencang. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Siklon Seroja Hempas NTT
Badai Siklon Seroja sempat mampir di kepulauan Nusa Tenggara Timur pada April 2021 lalu. Peristiwa itu menyebabkan kengerian dan trauma bagi warga sekitar.
Bagaimana tidak, dilaporkan sebanyak 184 orang meninggal dunia, 47 orang dinyatakan hilang dan 136 luka-luka akibat bencana tersebut.
Baca juga: Bibit Siklon Tropis Terdeteksi, Ini Peringatan BMKG
Di bulan yang sama, gempa bumi mengguncang Jawa Timur 10 April 2021. Bencana ini terjadi di laut, tepatnya 96 km sebelah selatan Kepanjen, Kabupaten Malang dengan kedalaman 80 km.
Gempa berkekuatan 6,1 Mw ini terjadi sekitar pukul 14.00. Bencana ini menyebabkan 10 meninggal dunia dan 115 orang luka-lua. Jumlah pengungsi tercatat 2.074 jiwa.
[caption id="attachment_252357" align="alignleft" width="1280"]

Kondisi usai banjir bandang di Kota Batu. (DETIKCOM/Muhammad Aminudin)[/caption]
November Rain Penuh Duka
Tingginya curah hujan dan minimnya daya tamping yang memadahi menyebabkan bencana banjir. Banjir dibuka di Sintang, Kalimantan Barat (21/10/2021).
Bencana tersebut diduga disebabkan karena kerusakan alam yang terjadi di sana. Beberapa organisasi peduli alam terus menyorot bencana yang menewaskan 4 orang warga tersebut. Bahkan, bencana ini terjadi lebih dari dua bulan lamanya.
Banjir di Kalimantan Barat juga terjadi di Kabupaten Kapuas hulu pada 3 November 2021. Kemudian merambah ke Katingan, Kalimantan Tengah (4/11/2021), Samarinda (13/11/2021), Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (27/11/2021).
Baca juga: Banjir Bandang Hantam Kota Batu
Bencana banjir dan longsor juga terjadi di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Peristiwa ini menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan lima luka-luka.
Batu, Kabupaten Malang juga diterjang banjir bandang badang (4/11/2021). Bencana ini menyebabkan 7 orang meninggal dunia.
Selain itu, di bulan November 2021, terjadi cuaca Ekstrem di Tana Toraja. Peristiwa yang terjadi pada 15 November 2021 itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia.
[caption id="attachment_256559" align="alignleft" width="1280"]

Gunung Semeru erupsi mengeluarkan guguran awan panas, Sabtu (4/12/2021). (Tangkap layar video viral)[/caption]
Erupsi Gunung Semeru
Bencana Erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang Jawa Timur menghendakkan Indonesia. Lebih lagi, beredar video amatir yang menggambarkan detik-detik erupsi Gunung Semeru.
Dalam video itu menggambarkan peristiwa yang terjadi pada 4 Desember 2021. Saat itu, terlihat beberapa anak mencoba lari menyelamatkan diri. Data terkini, telah ada 54 orang meninggal dunia akibat bencana erupsi Semeru.
Peristiwa ini sempat dibumbui kelakuan warga +62 yang menyayat hati para korban. Di mana, beberapa warga dari daerah lain datang ke sana hanya untuk melihat-lihat dan berswafoto ria.
Baca juga: Duh! Pengungsian Erupsi Semeru Jadi Tempat Syuting Sinetron
Mereka seolah tak mempedulikan sekitarnya. Para warga itu mengaku berangkat ke sana dengan rasa penasaran dari dampak bencana tersebut.
Tak berhenti disitu. Sebuah rumah produksi sinetron juga melakukan syuting di dekat lokasi pengungsian warga. Bahkan dalam pengambilan gambar terdapat adegan yang tidak pantas.
Meski beberapa warga tampak terhibur dengan syuting sinetron tersebut. Namun, sebagian lainnya mengecam kelakuan rumah produksi itu.
Apalagi, ternyata rumah produksi itu belum mendapatkan izin dari pihak-pihak terkait. BNPB pun menegaskan kegiatan itu tak berizin dan episode di pengungsian erupsi Semeru itu pun diminta untuk tidak ditayangkan.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi