Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinsos P3A Bantul, Tunik Wusri Arliani mengatakan, catatan tersebut mulai dari tahun 2019 hingga 2021.
“Jadi tiap tahunnya ada satu kasus. Biasanya terjadi di daerah yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta, seperti Sewon, Kasihan, dan beberapa lokasi yang berbatasan dengan kota,” katanya seperti dikutip
, Kamis (21/10/2021).
Biasanya, lanjut Tunik, bayi tersebut dibawa ke panti asuhan untuk dirawat. Dia menduga sejumlah faktor yang membuat bayi tersebut dibuang.
“Melihat kasusnya banyak di daerah perbatasan, biasanya pelakunya adalah kaum urban. Dan DIY ini kan banyak pendatang,” ucapnya.
Ia pun mengakui setelah ditelusuri, bayi-bayi tersebut kebanyakan berasal dari hubungan yang tak diinginkan. Bahkan rata-rata karena hamil duluan.
[caption id="attachment_220880" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi Bayi. [Suara.com/Shutterstock][/caption]
MURIANEWS, Bantul - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (Dinsos P3A) Bantul mencatat tiga bayi dibuang dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinsos P3A Bantul, Tunik Wusri Arliani mengatakan, catatan tersebut mulai dari tahun 2019 hingga 2021.
“Jadi tiap tahunnya ada satu kasus. Biasanya terjadi di daerah yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta, seperti Sewon, Kasihan, dan beberapa lokasi yang berbatasan dengan kota,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Kamis (21/10/2021).
Baca: Bayi Berbobot 8 Ons Dibuang di Depan Panti Asuhan Bantul
Biasanya, lanjut Tunik, bayi tersebut dibawa ke panti asuhan untuk dirawat. Dia menduga sejumlah faktor yang membuat bayi tersebut dibuang.
“Melihat kasusnya banyak di daerah perbatasan, biasanya pelakunya adalah kaum urban. Dan DIY ini kan banyak pendatang,” ucapnya.
Ia pun mengakui setelah ditelusuri, bayi-bayi tersebut kebanyakan berasal dari hubungan yang tak diinginkan. Bahkan rata-rata karena hamil duluan.
Baca: Mayat Bayi Dibuang di Sungai Segawe Jepara, Dibungkus Plastik Merah
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com