begal berisisial HM (24) yang hendak melancarkan aksinya dengan merampas sepeda motor warga. Begal itu menggunakan celurit dan menyandera korban.
Kabag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menyatakan, polisi terpaksa menembak si begal karena tindakannya membahayakan, termasuk tidak mengindahkan permintaan polisi agar menyerahkan diri.
"Karena peringatan tidak diindahkan maka petugas terpaksa bertindak dengan memberikan tembakan," kata Widi, dilansir dari
, Selasa (15/3/2022).
Dia menceritakan, kali pertama kejadian penembakan itu dilakukan di depan ruko di Perum Bumi Sumekar, Desa Kolor, Sumenep pada Minggu (13/3/2022) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat itu, ada seorang warga yang sedang belanja di sebuah swalayan. Ketika hendak pulang, tiba-tiba HM mendatangi korban dengan menodongkan celurit. Korban kemudian disandra oleh pelaku, lantaran di kawasan tersebut sudah ada anggota polisi.
Namun, karena pelaku tidalk mengindahkan intruksi petugas kepolisian dan masih terus mengancam korban, pelaku kemudian ditembak oleh petugas. Pelaku kemudian terjatuh Bersama dengan
yang sebelumnya digunakan untuk menyandera korban.
Usai dilakukan penembakan, pelaku dalam keadaan tak berdaya. Petugas langsung membawa pelaku ke rumah sakit, namun dalam perjalanan yang bersangkutan
."Si begal ini tidak meninggal di tempat, akan tetapi dalam perjalanan saat hendak dibawa ke rumah sakit," kata Widiarti. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber:
[caption id="attachment_222081" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi. (Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Sumenep- Polisi di Kabupaten Sumenep terpaksa
menembak mati begal berisisial HM (24) yang hendak melancarkan aksinya dengan merampas sepeda motor warga. Begal itu menggunakan celurit dan menyandera korban.
Kabag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menyatakan, polisi terpaksa menembak si begal karena tindakannya membahayakan, termasuk tidak mengindahkan permintaan polisi agar menyerahkan diri.
"Karena peringatan tidak diindahkan maka petugas terpaksa bertindak dengan memberikan tembakan," kata Widi, dilansir dari
Liputan6.com, Selasa (15/3/2022).
Dia menceritakan, kali pertama kejadian penembakan itu dilakukan di depan ruko di Perum Bumi Sumekar, Desa Kolor, Sumenep pada Minggu (13/3/2022) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca: Polisi Tembak Mati Juragan Kapal karena Tak Terima Jidatnya Dipukul
Saat itu, ada seorang warga yang sedang belanja di sebuah swalayan. Ketika hendak pulang, tiba-tiba HM mendatangi korban dengan menodongkan celurit. Korban kemudian disandra oleh pelaku, lantaran di kawasan tersebut sudah ada anggota polisi.
Namun, karena pelaku tidalk mengindahkan intruksi petugas kepolisian dan masih terus mengancam korban, pelaku kemudian ditembak oleh petugas. Pelaku kemudian terjatuh Bersama dengan
celurit yang sebelumnya digunakan untuk menyandera korban.
Baca: Pistol Ini yang Dipakai Polisi Saat Tembak Mati Laskar FPI
Usai dilakukan penembakan, pelaku dalam keadaan tak berdaya. Petugas langsung membawa pelaku ke rumah sakit, namun dalam perjalanan yang bersangkutan
meninggal dunia.
"Si begal ini tidak meninggal di tempat, akan tetapi dalam perjalanan saat hendak dibawa ke rumah sakit," kata Widiarti.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber:
Liputan6.com