Minggu, 23 November 2025


MURIANEWS, Sumenep- Puluhan mahasiswa di Kepulauan Sumenep menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Sumenep, Kamis (24/3/2022). Mereka meminta Pemkab Sumenep segera menyediakan kapal penyeberangan untuk memfasilitasi warga di kepulauan, karena sebentar lagi masuk Bulan Ramadan.

Aksi yang sempat diwarnai kericuhan hingga menjebol pagar kantor Kabupaten itu, mengundang banyak perhatian. Para mahasiswa meminta agar Bupati  Sumenep, Achmad Fauzi keluar dari kantor dan menemui para demonstran.

"Kami minta Bupati keluar. Temui kami secara langsung untuk mendengarkan aspirasi kami, warga di kepulauan," kata Korlap Aksi Hari Hasan, dikutip dati detik.com, Kamis (24/03/2022).

Setelah satu jam berorasi tapi tak kunjung ditemui Bupati, massa pendemo itu mulai memanas. Mereka mulai membakar ban di depan Kantor Pemkab Sumenep. Tidak lama kemudian sebagian massa mulai merusak kawat berduri yang dipasang oleh polisi kemudian menaiki pagar Kantor Pemkab dan melanjutkan orasi.

Aksi itu diikuti puluhan massa lainnya yang mulai menyasar pagar besi gerbang Kantor Pemkab. Mereka mulai menggoyang pagar itu lalu mendobraknya hingga roboh.

Baca: Tolak Omnibus Law, Buruh dan Mahasiswa Demo di Depan Gubernuran Jateng
Massa pun segera merangsek berupaya masuk ke Kantor Pemkab tapi gagal. Ratusan aparat kepolisian dan Satpol PP yang ada di halaman mengadang mereka. Aksi saling dorong dengan gabungan aparat keamanan sempat terjadi selama beberapa menit sampai akhirnya perwakilan bupati muncul menemui pendemo.Perwakilan Bupati, Mohammad Jakfar berupaya melakukan negosiasi dengan mahasiswa. Tetapi mahasiswa tetap menolak bubar dan memaksa masuk. Pendemo pun berhasil masuk ke halaman Kantor Pemkab, melanjutkan orasi dikawal gabungan personel keamanan sembari menunggu Bupati Sumenep keluar.Mereka mendesak Bupati Sumenep segera mengganti Direksi PT Sumekar (BUMD Sumenep) karena tidak mampu mengelola KMP Dharma Bahari Sumekar 1 dan 3. Kapal penyeberangan itu disebut sudah setahun ini rusak. Mahasiswa menganggap hal itu akan mengganggu mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat di kepulauan Sumenep. penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler